KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Kebumen terus menggalakkan dialog antar tokoh agama.
Langkah ini guna menciptakan keharmonisan antarpemeluk agama sekaligus sebagai ajang komunikasi dan interaksi.
Kegiatan dialog tokoh dan pemimpin agama di daerah itu dilaksanakan setiap 1-3 bulan. Tergantung dari kondisi dan situasi di Kebumen, dan kepadatan para tokoh agama.
Jika ada hal yang mendesak untuk disikapi, dalam 1 bulan atau segera pada saat itu juga para pengurus dan tokoh agama melaksanakan pertemuan.
Ketua FKUB Kabupaten Kebumen KH A Nasihudin MPdI mengungkapkan hal itu kepada Suarabaru.id Sabtu (20/3). Terkait program kerja, kegiatan prioritas dan misi organisasi yang ia pimpin.
Menurut Nasihudin yang terkenal sebagai tokoh pendidikan qiroati ungggulan di Panjer Kebumen , kegiatan dialog antar tokoh agama tersebut sebagai sarana komunikasi antartokoh umat beragama.
Selain itu juga untuk mengantisipasi hal-hal yang menjadi isu-isu terkini baik secara lokal maupun nasional yang mungkin berimbas sampai Kebumen.
“Melalui dialog dan pertemuan rutin tersebut setiap isu atau persoalan yang mengancam keharmonisan kehidupan beragama di Kebumen bisa kami antisipasi dan segera dilakukan penyelesaian,”ujar mantan Kasi Madrasah Kemenag Kabupayen Kebumen itu.
Nasihudin menjelaskan, FKUB Kebumen juga memiliki kegiatan kunjungan Tempat-Tempat Ibadah.
Kegiatan pemantauan dan mengunjungi tempat ibadah itu merupakan agenda rutin yang dilakukan pengurus FKUB Kabupaten Kebumen ke tempat-tempat ibadah Agama Islam, Kristen, Katolik, Buddha, Hindu dan Konghuchu .
Kegiatan tersebut dilakukan setiap tahun dengan mengunjungi masjid, gereja, vihara, pura dan kelentheng.
Jumlah yang dikunjungi secara proporsional sesuai jumlah tempat ibadah yang ada pda masing-masing agama.
Kenyamanan Beribadah
Nasihudin mengakui, kunjungan ke tempat ibadah itu sebagai sarana pemantauan untuk memastikan para pemeluk agama merasakan kenyamanan dalam melakukan ibadah. Ibadah umat beragama diharapkan tidak ada gangguan dan hambatan.
Disamping itu, lanjut Nasihudin, juga sabagai sarana sosialisasi dan pengenalan pengurus FKUB Kebumen kepada para pengurus tempat ibadah sehingga mereka mengenal para pengurus FKUB Kebumen yang terdiri dari berbagai agama.
melalui kegiatan kunjungan para pengurus FKUB tingkat kabupaten mereka memiliki pengetahuan dan pemahaman dari para pengurus tempat ibadah yang berbeda-beda agama.
FKUB Kebumen berharap dengan adanya pengetahuan tentang tata cara beribadah dan mengelola tempat ibadah dari agama yang berbeda-beda tersebut, bisa meminimalisasi permasalahan.
“Sekaligus pemahaman tersebut bisa untuk disampaikan kepada jamaahnya agar memiliki sikap yang moderat, arif dan bijaksana, tidak redikal, intoleran dan merasa benar sendiri,”ujar Nasihudin.
Komper Wardopo