“Untuk Klinik Nyeri dengan dukungan alat radiofrekuensi ini, di Indonesia baru delapan RS yang menggunakan. Sementara, untuk Jateng, RS Mardi Rahayu yang pertama kali,”kata Direktur RS Mardi Rahayu, dr Pujianto, Sabtu (13/2).

Klinik Nyeri RS Mardi Rahayu menghadirkan Manajemen Intervensi Nyeri atau Interventional Pain Management (IPM). Kelebihan IPM adalah nyeri dapat diatasi langsung ke sumbernya dengan injeksi atau suntikan obat antinyeri atau antiradang, bahkan dengan radiofrekuensi yang alatnya sudah dimiliki RS Mardi Rahayu.

IPM cocok diterapkan dalam berbagai kasus nyeri seperti nyeri kepala dan leher, nyeri bahu, punggung, pinggang, siku, tangan, lutut, pergelangan kaki, dan nyeri akibat cedera, bahkan nyeri akibat kanker dan lainnya.

Dengan IPM, nyeri dapat diminimalkan bahkan sampai bebas dari nyeri tanpa pasien harus minum obat penghilang nyeri berkepanjangan dengan segala efek sampingnya.

“Dengan berbagai tambahan pelayanan tersebut, RS Mardi Rahayu bisa menjadi pilihan utama masyarakat Kudus sekitar dan Jawa Tengah dalam memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan yang aman dan nyaman,” katanya.

Lebih lagi, kata Pujianto, RS Mardi Rahayu juga menyelenggarakan program layanan aman Covid-19 dengan memisahkan alur IGD, rawat jalan dan rawat inap pasien Covid-19 dan pasien umum yang terpisah, lengkap dengan penerapan 3M dan skrining pasien serta pengunjung RS yang ketat.

Sementara, Dokter Spesialis Anesthesi RS Mardi Rahayu Dokter Agustinus J. SpAn menambahkan, nyeri dapat ditimbulkan oleh berbagai macam sebab yang timbul dari penyakit, masalah syaraf dan otot.

Baca Juga: RS Mardi Rahayu Miliki Alat Canggih MRI Tesla, RSUD Lewat..