BACA JUGA: Dr Muhammad Junaidi: UU ITE Sudah Tepat, yang Tidak Tepat Itu Muncul Multitafsir atau Salah Tafsir
Sementara itu, Ganjar Pranowo yang datang ke lokasi sambil gowes bersama istri, Siti Atikoh Ganjar, mendukung pengembangan desa wisata itu. Dia menyarankan kepada pihak desa, untuk bekerja sama dengan akademisi atau universitas.
Kerja sama yang dilakukan dengan Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) itu, diharapkan dapat memberikan masukan, terkait penataan lanskap di lokasi itu.
”Pak Kades nanti ajak saja, umpama dari UNS, minta tolong ke rektor agar dikirim ahli atau insinyur yang paham tentang penataan lanskap. Sehingga tebing ini akan menjadi pemandangan yang view-nya bagus, dan lingkungannya terjaga,” kata Ganjar, usai memimpin penanaman pohon bersama masyarakat.
BACA JUGA: Bupati Kebumen Bertekad Dua Tahun Fokus Pembenahan Infrastruktur
Menurutnya, sekarang ini orang-orang mencari tempat yang alami. Piknik masa depan itu yang dicari seperti wisata alam. Program penanaman pohon sudah selayaknya dilakukan mulai sekarang.
Ditambahkan dia, penanaman pohon selain mendukung pengembangan desa wisata yang alami, juga sekaligus sebagai pelestarian sumber air. Menurutnya, sumber air merupakan kebutuhan masa depan yang harus mulai dijaga dan dilestarikan sejak dini.
”Ditanami pohon buah itu juga bagus. Semakin banyak pohon yang ditanam, maka nanti sumber air terjaga, kebutuhan air terjaga, debit air juga makin banyak. Jadi kebutuhan masa depan mulai kita rencanakan sejak hari ini,” tandasnya.
Riyan-Sol