SURAKARTA(SUARABARU.ID) Presiden Republik Indonesia (RI), Ir. H. Joko Widodo (Jokowi) menegaskan , pandemi Covid-19 telah mengajarkan kepada kita untuk mendobrak cara-cara lama yang dulu dianggap tabu sekarang justru menjadi cara hidup baru. Digitalisasi yang dulu sulit diperkenalkan, sekarang semua institusi harus melakukannya
“Pengalaman panjang UNS selama 45 tahun, saat ini sedang ditantang untuk berubah. Selamat berkreasi dan berinovasi dalam menghasilkan Iptek dan mencetak talenta-talenta untuk menjawab tantangan kemanusiaan dan kemajuan bangsa”, tegas Presiden Joko Widodo dalam Sidang Terbuka Senat Akademik Luring dan Daring Peringatan Dies Natalis ke-45 UNS, yang disiarkan melalui kanal Youtube resmi UNS, Jumat (12/3),
Universitas Sebelas Maret (UNS), lanjut Presiden, telah disahkan menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 56 Tahun 2020 pada 6 Oktober 2020.
Dipesankan pentingnya mengutamakan kecepatan, kreativitas, dan inovasi sebagai kunci memenangi kompetisi global.
Pada era disrupsi digital ini, langkah-langkah yang harus diambil tidak boleh biasa-biasa saja. Cara-cara baru harus terus dikembangkan. Disadari jika tuntutan untuk menyelaraskan diri dengan cepatnya kemajuan zaman tidaklah mudah.
Namun, hal tersebut dipandang penting. Sebab jika tidak ada kemauan untuk bertransformasi, maka zaman yang akan “mendisrupsi.
“Bagi para pelaku startup, cara-cara baru itu sudah menjadi landasan kerja mereka sejak awal. Tetapi bagi institusi yang sudah berusia 45 tahun, saya tahu seringkali tidak mudah memperkenalkan cara-cara baru.
Lulusan perguruan tinggi harus mumpuni, kompeten, dan unggul untuk kepentingan kemanusiaan dan kemajuan bangsa.
Saat ini tuntutan zaman untuk melahirkan lulusan yang dibutuhkan oleh pasar tenaga kerja, mengalami perubahan yang sangat drastis sehingga banyak jenis pekerjaan lama hilang dan tidak dibutuhkan lagi”, tandas Presiden sembari menambahkan untuk mengantisipasi kekhawatiran tersebut dipandang perlu adanya perubahan Program Studi, perubahan kurikulum, dan perubahan karakter dosen.
Sementara itu Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang sekaligus merupakan Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UNS berpesan agar UNS harus terus meningkatkan kapasitas pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan serta pengabdian kepada masyarakat.
Dalam pelaksanaannya, semua itu memerlukan inovasi dalam menghadapi berbagai disrupsi dan tantangan serta inovasi dan kreativitas dalam memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat.
Tidak lupa kita bangun karakter yang kuat sebagai modal dasar membangun Sumber Daya Manusia (SDM) unggul untuk Indonesia maju.
Semua itu pada gilirannya dapat meningkatkan kontribusi pengabdian UNS pada masyarakat, bangsa dan negara. “Kita menunggu kiprah-kiprah generasi penerus bangsa yang berkarakter, memiliki kompetensi unggulan, mampu berinovasi, dan mampu bekerja sama dengan semua komponen bangsa.
Alumni UNS harus menjadi motor, menjadi penggerak kemajuan serta pemelihara kebhineka tunggal ikaan bangsa. Dengan demikian visi untuk mewujudkan UNS sebagai universitas bekelas dunia secara bertahap akan terwujud melalui sinergi sivitas akademika UNS dalam menggapai cita-cita luhur tersebut,”tandasnya
Bagus Adji