SURAKARTA (SUARABARU.ID) – Unjuk rasa dengan tujuan merapatkan barisan untuk menjaga soliditas Partai Demokrat guna melawan Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan (GPK) atau hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Ilegal, digelar ratusan Kader Partai Demokrat se-Solo Raya.
Aksi damai dipimpin tujuh Ketua DPC Partai Demokrat dari Surakarta, Klaten, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar dan Wonogiri serta Sragen dengan mengambil tempat di perbatasan Kota Surakarta dan KabupatenKaranganyar tepatnya di wilayah Colomadu Karanganyar, berlangsung, Rabu (10/3).
Ketua DPC kota Surakarta Supriyanto ketika ditemui di sela sela aksi damai mengatakan, DPD Partai Demokrat Jawa Tengah telah menggelar Rakorda yang dihadiri 35 Ketua DPC Partai Demokrat di wilayah propinsi setempat.
Hasil Rakorda yang berlangsung di Semarang pada 5-7 Maret 202 di antaranya menolak KLB Illegal di Deli Serdang Sumut karena dinilai tidak sesuai dengan AD/ART Partai Demokrat hasil kongres tahun 2020 yang telah disahkan Kemenkumham.
Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Jateng dan 35 ketua DPC Demokrat se-Jateng tak ada satu pun yang memberikan surat mandat atau surat kuasa untuk menghadiri KLB Deli Serdang.
Juga tidak ada ketua DPC partai Demokrat di wilayah Jateng yang menghadiri/KLB tersebut. Apabila ada Ketua DPC yang mengatasnamakan wilayah Jateng dan menghadiri atau mewakili dalam KLB itu, maka kehadirannya tidak sah.
Tindakan tersebut merupakan perbuatan pidana dan dapat dituntut secara hukum karena mengatasnamakan ketua DPC atau DPD Jateng.
“Seluruh Kader bertekad melawan pelaku gerakan pengambilahan kepemimpinan Partai Demokrat serta meminta kepada DPP untuk melakukan pemecatan terhadap kader yang terbukti berkhianat dan melanggar etika politik. Meminta kepada pemerintah dalam hal ini Kemenkumham RI untuk tidak mengesahkan apapun yang diajukan KLB abal-abal di Deli Serdang Sumatera Utara,” tandasnya.
Pihaknya akan terus melawan KLB illegal untuk sadar diri untuk tidak mengganggu partai demokrat. ”Kader Partai Demokrat setia kepada kepengurusan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan setia kepada majelis tinggi Bp Susilo Bambang Yudhoyono sesuai hasil konggres ke V Partai Demokrat tahun 2020,” kata Supriyanto
Pada bagian lain Ketua DPC Kota Surakarta juga mengatakan , untuk Solo Raya dari tujuh ketua DPC kab/kota beserta jajaran sampai ketingkat ranting tidak ada yang mengatasnamakan atau tidak ada yang berangkat ke KLB. Jadi solo raya solid untuk setia kepada Ketum AHY. Namun diakui ada yang juga diimingi imingi uang agar ikut KLB.
Masih dalam kesempatan sama Ketua DPC Klaten One Krisnata menambahkan ada tiga kader di wilayahnya yang sempat diiming imingi uang agar ikut menghadiri KLB . Mereka diantaranya wakil Ketua DPC dan dua kader lainnya. Namun demikian, ketiganya tidak berangkat. ‘Klaten aman”, terangnya.
Sementara itu Ketua DPC Partai Demokrat Boyolali Dwi Putranto menambahkan, dirinya secara pribadi pernah ditawari untuk ikut KLB di Deli Serdang . Iming iming yang disampaikan akan diberi uang Rp 30 juta dan akan diganti Rp 100 juta kalau sudah sampai di Medan.
Tawaran itu juga meminta pihaknya untuk membawa dua orang dari partai Demokrat bila berhasil dua orang dimaksud akan diberi uang masing masing Rp 25 juta. “ Tetapi karena kita tetap setia kepada mas AHY selaku ketua umum,saya menolak terkait iming iming tadi. Perlu disampaikan DPC Boyolali tidak ada yang berangkat ke KLB Ilegal.
Bagus Adji-wied