MEXICO CITY (SUARABARU. ID) – Meksiko beralih ke China untuk mengisi kekurangan vaksin dengan pesanan 22 juta dosis, kata Menteri Luar Negeri Marcelo Ebrard pada Selasa (9/3/2021).
Pernyataan itu disampaikan Menlu Meksiko seminggu setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengesampingkan langkah berbagi vaksin covid-19 dengan Meksiko dalam jangka pendek.
Presiden Andres Manuel Lopez Obrador mempelopori upaya untuk mendapatkan lebih banyak bantuan vaksin Covid-19 dari China, kata Ebrard.
Baca Juga: Kondisi Covid-19 Membaik, Denmark Izinkan Pembukaan Sekolah Lebih Banyak
“Sebagai hasil dari proses yang dipimpin secara pribadi oleh presiden (Obrador), kami telah menerima konfirmasi bahwa kita akan mendapatkan tambahan pasokan vaksin hingga 22 juta dosis,” kata Ebrard dalam konferensi pers reguler.
Peluncuran vaksin di Meksiko telah dikritik karena terlalu lambat, meskipun para pejabat mengatakan mereka terkendala oleh penundaan dalam menerima vaksin di tengah kekurangan pasokan vaksin global.
Pemerintahan Presiden AS Joe Biden tampaknya telah menolak permintaan Lopez Obrador, setidaknya dalam jangka pendek, agar AS membagikan vaksinnya kepada Meksiko. Biden mengatakan bahwa prioritas utamanya adalah memberikan vaksin kepada warga Amerika Serikat.
Baca Juga: Diduga Menjiplak Lagu Milik Lay EXO, Young Lex Dihujat Banyak Netizen
Meksiko sekarang menggantungkan harapannya untuk dapat menerima sejumlah vaksin dari Amerika Serikat begitu Biden memenuhi tujuannya untuk menginokulasi 100 hari, di mana tenggat waktu itu akan jatuh tempo pada akhir April.
Menlu Ebrard mengatakan Meksiko telah memesan 10 juta dosis tambahan vaksin Covid-19 Sinovac China untuk dikirimkan antara Mei dan Juli, di luar 10 juta dosis yang sudah dipesan, yang akan tiba antara Maret dan Mei.
Tiga juta dosis vaksin Covid-19 buatan CanSino Biologics Inc China akan tiba di Meksiko pada Rabu dan akan dikirim ke negara bagian Queretaro di mana mereka akan dikemas, kata Ebrard dalam sebuah cuitan di Twitter.
Ebrard menambahkan bahwa Meksiko juga akan memesan 12 juta dosis vaksin Covid-19 yang dibuat oleh Grup Farmasi Nasional China (Sinopharm) setelah vaksin tersebut disetujui oleh regulator kesehatan Meksiko.
Ant-Claudia