blank
Pengendara motor yang patuh protokol kesehatan diberi hadiah bibit buah oleh Kepala Kantor Perwakilan Perhutani Jateng di Kebumen dan Kabagops Polres Kebumen Kompol Mangarif, Jumat 5/3.(Foto:SB/Ist)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Banyak cara menarik digunakan Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kebumen agar masyarakat selalu patuh menerapkan Protokol Kesehatan saat bepergian keluar rumah.

Diantaranya dengan menggelar Operasi Yustisi Pendisiplinan Adaptasi Kebiasaan Baru dan mengingatkan warga untuk selalu bermasker saat keluar rumah.

Namun  Operasi Yustisi yang digelar Polres Kebumen, Kodim 0709 Kebumen, Pemerintah Kabupaten Kebumen, serta Kantor Perwakilan Perhutani Provinsi Jateng di Jalan Ahmad Yani Kebumen pada Jumat (5/3) ini sedikit berbeda.

Sebab melalui Operasi Yustisi tersebut memiliki dua tujuan. Yakni mendisiplinkan warga yang tidak mengenakan masker, serta kembali mengingatkan warga agar menjaga kelestarian alam dengan program gerakan menanam pohon.

blank
Kasat Sabhara Polres Kebumen Kompol Rudjito memberi bibit buah kepada pengendara yang patuh protokol kesehatan.(Foto:SB/Ist)

Warga yang patuh protokol kesehatan pun dihentikan dan diberi hadiah bibit buah, sedangkan yang terjaring tidak mengenakan masker diberi sanksi sosial.

Kapolres Kebumen AKBP Piter Yanottama melalui Kabag Ops Polres Kebumen Kompol Mangarif menuturkan, kegiatan  Operasi Yustisi harus digelar jangan sampai kendor.

“Operasi Yustisi harus terus digelorakan. Jangan sampai kendor. Semua harus patuh Protokol Kesehatan demi kesehatan bersama,”jelas Kompol Mangarif di sela kegiatan Operasi Yustisi.

Selanjutnya Kepala Kantor Perwakilan Perhutani Prov Jateng di Kebumen Lilis Dwi Kartikawati mengungkapkan, pihaknya menyiapkan 300 bibit buah dalam kesempatan tersebut

“Karena ini musim penghujan, sesuai arahan Gubernur Jateng masyarakat agar menanam pohon sebanyak-banyaknya. Melalui kegiatan ini sekaligus kita sosialisasikan pelestarian lingkungan dan patuh pada protokol kesehatan,”jelas Lilis Dwi Kartikawati.

Warga yang telah disiplin, berhak mendapatkan bibit buah, untuk selanjutnya dibawa pulang dan ditaman di lingkungan tempat tinggalnya. Gerakan tanam pohon sangat diperlukan untuk kelestarian alam dan mengurangi polusi udara.

Komper Wardopo