STOCKHOLM (SUARABARU.ID) – Polisi Swedia mengatakan mereka sedang menyelidiki kemungkinan motif teror untuk serangan menggunakan pisau pada Rabu (3/3/2021) yang mengakibatkan sedikitnya delapan orang terluka.
Penyerang ditangkap setelah ditembak dan terluka, tambah polisi.
Beberapa korban berada dalam kondisi serius dan tersangka, pria berusia 20-an, dirawat di rumah sakit setelah penangkapannya, kata seorang juru bicara polisi pada konferensi pers. Pria itu sebelumnya diketahui polisi karena sejumlah kejahatan ringan, katanya.
Baca Juga: Polisi Belanda Sebut Ledakan di Lokasi Tes Covid-19 Sudah Ditargetkan
Kedelapan korban dirawat di rumah sakit dan tiga mengalami luka yang mengancam jiwa, kata dewan wilayah Jonkoping di lamannya.
Polisi mengatakan tersanga itu menyerang setidaknya di lima lokasi berbeda di Vetlanda.
“Kami telah memulai penyelidikan awal atas percobaan pembunuhan tetapi ada rincian dalam penyelidikan yang membuat kami menyelidiki kemungkinan motif teror,” kata kepala polisi daerah Malena Grann pada konferensi pers.
Baca Juga: Junta Militer Berupaya Copot Dubes Myanmar Untuk PBB
Polisi disiagakan untuk serangan di Vetlanda, sebuah kota berpenduduk sekitar 13.000 orang, sekitar jam 3 sore dan awalnya polisi mengatakan serangan itu tidak tampak sebagai tindakan terorisme.
“Kami mendengar teriakan dari jalan. Kemudian kami melihat seorang pria memasuki toko, seraya berteriak bahwa dia telah ditikam,” Asa Karlqvist, pemilik toko bunga, mengatakan kepada surat kabar lokal Vetlanda-Posten.
“Darah mengalir dari bahunya, jadi kami mengambil handuk dan menekan pada lukanya,” katanya.
Baca Juga: Tak Ada Khasiat, AS Hentikan Uji Coba Plasma Darah Covid-19
Situasi terkendali dan tidak ada indikasi bahwa ada orang lain yang terlibat dalam serangan di kota Vetlanda, 340 km selatan ibu kota Stockholm, kata polisi kepada wartawan.
Perdana Menteri Stefan Lofven mengutuk insiden tersebut. “Kami menghadapi tindakan keji seperti itu dengan kekuatan gabungan dari masyarakat kami,” katanya dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa dia terus berhubungan dengan polisi dan dinas keamanan.
Pada April 2017, seorang pendukung teokrasi radikal mengendarai truk ke kerumunan pembeli di jalan yang sibuk di pusat kota Stockholm, menewaskan lima orang sebelum menabrak sebuah toserba. Dia ditangkap dan kemudian dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
Ant-Claudia