blank
Keluarga Sabar Al Imron ketika menyerahkan sertifikat tanah hibah kepada Kemenag Wonosobo. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jawa Tengah Musta’in Ahmad melakukan pembinaan terhadap tokoh agama di Wonosobo, Selasa (2/3).

Pembinaan tersebut dilakukan bersamaan serah terima tanah hibah oleh keluarga Sabar dan dalam rangka penguatan peran tokoh agama dalam mewujudkan masyarakat wonosobo yang taat beragama, rukun, cerdas, sejahtera lahir dan batin.

Kegiatan tersebut di prakarsai oleh Kantor Kementerian Agama Wonosobo. Tokoh agama setempat diharapkan jadi pioner kerukunan umat beragama yang ada.

Acara yang Berlangsung di Aula Kantor Kemenag setempat tersebut di ikuti oleh 30 tokoh agama yang ada di Wonosobo. Hadir pula Kepala Kemenag, Bupati, Kepala Kantor ATR/BPN, Ketua MUI, dan Ketua FKUB Wonosobo.

Kepala Kanwil Kemenag Jawa Tengah, Musta’in Ahmad, menyampaikan, tokoh agama memiliki peran yang sangat sentral dalam menjaga keutuhan bangsa yang berlatar belakang majemuk.

“Indonesia dari Sabang sampai Merauke bukan hanya milik agama Islam, Kristen, Katholik, Hindhu, maupun Konghucu. Indonesia ini milik bersama. Indonesia dari Sabang sampai Merauke beragam agama,” terang Musta’in.

Kemajemukan ini berpotensi menimbulkan konflik. maka dari itu peran tokoh agama sangat sentral dalam menjaga keutuhan bangsa jangan sampai isu agama dijadikan pemecah kebersamaan bangsa.

Peran Sentral

blank
Acara silaturrahmi penguatan peran tokoh agama untuk Wonosobo rukun. Foto : SB/Muharno Zarka

Pihaknya menambahkan, kedekatan tokoh agama dengan masyarakat dirasa akan lebih bisa di optimalkan dalam menyampaikan informasi keagamaan.

Tokoh agama lebih di dengar oleh masyarakat dari pada pejabat. Karena faktor kedekatan dengan masyarakat dirasa lebih itens. Peran tokoh agama sangat sentral dalam memperkuat kebersamaan antar beragama.

“Maka sudah menjadi kewajiban dan tugas bagi tokoh agama untuk menjaga keutuhan bangsa. Kerukunan umat beragama harus terus dipupuk dan diwujudkan dalam kehidupan beragama,” tambahnya.

Kepala Kanwil Kemenag berpesan, tokoh agama juga harus mengikuti perkembangan zaman dan meminta Kepala Kemenag membuat gebrakan dalam pemanfaatan kemudahan informasi sebagai pelayanan Kemenag.

“Perkembangan zaman saat ini, sudah memasuki era 4.0 dimana kemajuan umat manusia mampu menciptakan yang namanya internet.

Sekarang apapun berbasis internet. Jika kantor Pertanahan mempunyai program PTSL Kemenag juga punya program PTSP yang nantinya saya harapkan dirubah menjadi PTSL yaitu Pelayanan Terpadu Satu Langit.

“Artinya tidak ada pintu atau atap. Di mana masyarakat dimudahkan untuk informasi dan pelayanan berbasis internet. Bisa datang ke Kantor Kemenag. Atau cukup dari rumah dengan pemanfaatan pelayanan berbasis online atau internet,” tandasnya.

Muharno Zarka