”Ini hal baru. Semua yang bisa divirtualkan dan berprestasi itu jalan saja. Kita hanya perlu membiasakan diri dengan konsep virtual ini,” urainya.
Sementara itu, Kepala Disporapar Jateng Sinoeng Nugraha Rahmadi menyatakan, persiapan untuk Popda 2021 telah digodok tim penyelenggara, sejak jauh-jauh hari. Cabor yang dipertandingkan merupakan hasil koordinasi dan rekomendasi dari unsur Satuan Tugas Covid-19 Jateng.
Total ada 83 nomor dari sembilan cabor yang rencananya akan digelar secara virtual. Di antaranya Panahan, Pencak Silat, Senam Artistik dan Senam Ritmik, Taekwondo, Karate, Judo, Kempo, Wushu, dan Tarung Drajat.
BACA JUGA: Pembukaan TMMD Sengkuyung di Kabupaten dan Kota Magelang Dilakukan Bersama
Sedangkan pertandingan yang non virtual ada 31 nomor dari sembilan cabor, antara lain Atletik, Bola Voli, Bola Voli Pasir, Bulu Tangkis, Sepak Takraw, Tenis, Tenis Meja, Sepatu Roda, dan Petanque.
”Untuk cabor yang dipertandingkan secara virtual, kami selenggarakan lebih dulu, mulai awal April. Untuk yang nonvirtual akan ditunda, sesuai pertimbangan dari Satgas Covid-19,” jelas dia, saat memberikan paparan di hadapan Ganjar.
Penerapan protokol kesehatan yang ketat juga dilakukan sejak awal, yaitu tiap kontingen cabor harus mendapat rekomendasi dan surat keterangan hasil tes PCR dari Kabupaten/Kota. Setiba di Semarang, tiap kontingen juga dicek ulang untuk swab antigen. Jika ada yang ketahuan reaktif, maka peserta langsung dipulangkan.
Kontingen yang dinyatakan lolos tes covid-19, langsung diantar ke hotel dan tidak diperkenankan berkegiatan selain terkait Popda. Panitia juga telah menyediakan setidaknya 13 hotel untuk Popda 2021. Tiap kontingen juga disediakan bus untuk antar-jemput dari hotel ke venue pertandingan.
”Di venue hanya kami batasi 50 orang, sudah termasuk wasit dan ofisial. Pertandingan akan digelar tanpa penonton di venue. Setiap pertandingan diberikan jeda untuk disinfektan. Semua ini masih kami matangkan, dan koordinasikan terus dengan unsur Satgas Covid-19,” jelasnya.
Riyan-Sol