Oleh : Hadi Priyanto
Setelah dilakukan revitalisasi, alun-alun Jepara kini menjadi alun-alun yang pantas disebut paling eksotis di pesisir utara pulau Jawa. Juga membuat kota Jepara semakin cantik. Sebab alun-alun yang dibangun dengan dana Rp. 4 miliar ini dirancang dengan memadukan konsep budaya dan sejarah dengan bentuk landmark serta tata kawasan yang sudah ada di Jepara.
Sebelumnya secara bertahap Pemkab Jepara telah mengembangkan jalan Kartini dan sebagian jalan Pemuda dengan meningkatkan fungsi pedestrian trotoar hingga menjadi ruang terbuka yang menarik dan nyaman bagi pejalan kaki. Penataan juga sudah dilakukan sebelumnya dengan menata jalan Brigjen Katamso, jembatan Kali Wiso, dan Jln. Diponegoro.
Jika terawat dengan baik alun-alun Jepara dapat menjadi tempat penting yang menjadi ikon baru Jepara. Bukan hanya sekadar bangunan atau objek fisik, tetapi juga simbol kebanggaan, sejarah, dan identitas budaya bagi masyarakat Jepara.
Apalagi di sekitar alun-alun tersebut terdapat pendopo yang dibangun pada masa pemerintahan Adipati Tjitrosomo III yang memimpin Jepara pada tahun 1738-1760. Juga ada Gong Senen yang ditemukan Sang Adipati di teras pendopo. Gong ini memiliki aura mistis, sebab setiap hari Senin wajib ditabuh oleh pengrawit dari Desa Senenan
Pendopo Kabupaten Jepara juga menjadi tempat paling bersejarah dalam kehidupan R.A. Kartini. Sebab ia tinggal di rumah tersebut selama 22 tahun lebih. Ruang pingitan R.A.Kartini menjadi obyek sejarah yang paling menarik yang ingin dikunjungi wisatawan.
Di sebelah alun-alun juga terdapat Museum R.A. Kartini yang saat ini tampil semakin cantik. Sebagian besar isi museum adalah peninggalan RA Kartini dan RMP Sosrokartono. Juga ada masjid Agung Baitul Makmur yang dibangun pada masa Ratu Kalinyamat berkuasa.
Tak jauh dari alun-alun Jepara juga terdapat Kelenteng Hok Tek Tong yang terletak di jalan Diponegoro no 28 Jepara. Tempat sembahyang umat Khonghucu telah ada lebih 150 tahun yang lalu atau dibangun tahun 1826.
Juga ada benteng VOC di Jepara yang dikenal sebagai Fort Japara XVI. Benteng ini merupakan salah satu peninggalan sejarah yang terletak tak jauh dari alun-alun Jepara. Benteng ini sebelumnya adalah benteng Ratu Kalinyamat.
Alun-alun Jepara kini menjadi ruang publik yang menarik. Banyak warga Jepara yang memanfaatkan untuk jogging, atau sekedar jalan santai keliling alun-alun. Juga ada yang sekedar bermain dengan keluarga. Atau nongkrong sambil melihat keramaian. Juga banyak warga yang datang dari kecamatan lain. Sesekali ada juga wisatawan yang menyempatkan diri mampir untuk sekedar berfoto.
Kini menjadi tugas berat adalah mempertahankan penampilan alun-alun agar tetap bersih dan indah. Juga menata taman yang berada di sebelah masjid Baitul Makmur dan Taman di depan Museum RA Kartini Jepara.
Penulis adalah wartawan SUARABARU.ID di Jepara