blank
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat ketika memberikan sambutan setelah sarapan bareng dengan sejumlah wartawan. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat pagi tadi, Sabtu (27/2), mengajak sejumlah wartawan media elektronik, online dan cetak untuk sarapan bersama di Pendopo Bupati Belakang.

Afif Nurhidayat dalam kesempatan tersebut didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda M Aziz Wijaya, Kepala Diskominfo Eko Suryantoro dan Kabag Prokompim Satriyatmo.

Acara tersebut juga dihadiri wartawan senior Sudarman dan Bambang Hengky. Meski keduanya telah pensiun namun dihadirkan untuk memberikan suport dan “taushiyah” bagi jurnalis-jurnalis muda di Wonosobo.

“Di hari kedua menjabat sebagai Bupati, saya sengaja mengundang wartawan untuk ngobrol bareng. Wartawan punya posisi dan peran strategis bagi pemerintah, sebagai penyampai informasi pada masyarakat,” katanya.

Menurut Afif, sebagaimana teori ahli komunikasi, Alfin Tofler, siapa pun yang ingin menguasai dunia, harus dapat menguasai informasi dan komunikasi.

Wartawan, lanjut dia, termasuk pihak yang banyak menguasai informasi dan bisa membangun komunikasi dengan siapapun. Sehingga perlu dirangkul, diajak bersinergi dan berkolaborasi oleh pemerintah.

“Pak Darman sebagai wartawan senior banyak memberikan contoh membuat berita yang baik dan benar. Waktu jadi mahasiswa di Unsiq Jateng di Wonosobo dulu, saya banyak belajar menulis berita dengan rumus 5 W + 1 H,” kata Bupati yang pernah jadi Ketua DPRD Wonosobo itu.

Harus Profesional

blank
Sejumlah wartawan foto bersama dengan Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat. Foto : SB/Muharno Zarka

Saat ini, sambung dia, perkembangan tehnologi informasi sangat pesat dan cepat. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dalam acara pelantikan kemarin meminta Bupati dan Wakil Bupati, tidak gagap tehnologi.

“Kepala Daerah harus mampu memanfaatkan instragram, twitter, facebook dan whatsapp sebagai media komunikasi publik. Bermitra dengan teman-teman wartawan agar program pembangunan dan kebijakannya bisa terpublikasi,” ujarnya.

Pihaknya juga mengaku tidak alergi terhadap kritik. Kalau memang ada kebijakan dan program pembangunan yang tidak pas, wartawan bisa memberikan masukan melalui pemberitaan maupun berkomunikasi langsung.

“Saya sangat terbuka dengan siapapun, terutama dengan teman-teman jurnalis. Siap siaga 24 jam. Silahkan konfirmasikan kalau ada hal yang perlu diklarifikasi. Bisa ketemu langsung maupun melalui telpone dan WA,” katanya.

Sementara itu, Sudarman yang pernah bekerja sebagai wartawan 30 tahun tersebut, menyampaikan wartawan dalam menulis berita harus berprinsip pada etika jurnalistik, profesional dan proporsional.

Wartawan itu dalam bekerja, menurutnya, harus berdasarkan hati nurani. Sehingga berita yang tersaji bermanfaat dan memberi inspirasi bagi masyarakat sebagai pembaca berita atau tulisan wartawan.

“Banyak sekali obyek berita di Wonosobo yang bisa ditulis. Baik terkait kegiatan pemerintah, potensi wisata dan seni budaya,” paparnya.

Muharno Zarka