KUDUS (SUARABARU.ID) – Ratusan warga dari tujuh desa yang terdampak banjir di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, masih bertahan di tempat pengungsian karena genangan di permukiman mereka belum sepenuhnya surut dan hujan masih turun.
Plt Bupati Kudus HM Hartopo siap mengurangi genangan yang ada. Saat mendampingi kunjungan Wagub Jateng, KH Taj Yasin Maimoen, Hartopo bahkan tak segan untuk sambat kepada Wagub.
“Kami minta bantuan pak Wagub terkait peminjaman pompa. Ini agar air bisa segera disedot dan disalurkan ke Sungai Wulan yang sudah mulai turun debitnya,” ujar Hartopo saat mendampingi Wagub Jateng berkunjung di posko pengungsian desa Karangrowo, Rabu (10/2).
Dikatakan Hartopo, bantuan pompa dari Pemprov Jateng sangat dibutuhkan agar air dapat segera disedot dan dibuang ke Sungai Wulan yang saat ini debitnya sudah turun. Sebab, genangan air saat ini masih terus tertahan lantaran wilayah yang terendam merupakan kawasan cekungan.
Selain itu, Hartopo melaporkan, Pemerintah Kabupaten Kudus selalu siap dan sigap mengurus kebutuhan pengungsi. Komitmen tersebut dibuktikan dengan pemenuhan kebutuhan logistik dan pengobatan yang ditanggung Pemerintah Kabupaten Kudus.
“Kami pastikan kebutuhan sehari-hari masyarakat yang mengungsi terpenuhi dengan baik. Ada layanan kesehatan juga yang selalu siap 24 jam. Ini komitmen kami, Pak Wagub,” jelasnya.
Gayung bersambut, Wagub Taj Yasin pun akan segera merealisasikan permintaan Hartopo dengan segera mengirim mesin pompa ke Kudus.
Menurut Wagub, adanya alat pompa mampu mengurangi genangan air secara cepat. Pihaknya pun telah berkoordinasi dengan Kementerian PUPR agar banjir di Kudus segera surut.
“Insya Allah dalam waktu dekat kita pinjamkan alat pompa untuk Kudus. Saya juga telah berkoordinasi dengan BBWS Pemali Juana maupun Kementerian PUPR terkait ini,” ungkapnya.
Sementara, data yang ada, jumlah pengungsi di Kecamatan Mejobo masih cukup stabil sebanyak 130 orang, meliputi warga Desa Gulang sebanyak 59 orang dan warga Payaman sebanyak 71 orang.
Camat Jati Andreas Wahyu mengatakan bahwa korban banjir di wilayahnya juga masih bertahan di tempat pengungsian karena banjir yang melanda Desa Tanjungkarang, Jati Wetan, dan Jetis Kapuan belum surut.
Menurut data pemerintah kecamatan, pada Rabu (10/2) jumlah pengungsi dari Desa Jati Wetan sebanyak 323 orang, dari Desa Tanjungkarang sebanyak 82 orang, dan dari Jetis Kapuan sebanyak 15 orang. Mereka mengungsi di aula balai desa, gedung PKK, gereja, dan aula kelenteng.
“Kebutuhan makan dan minum para pengungsi sudah dipenuhi, termasuk pengobatan untuk warga yang sakit juga sudah dilakukan karena sudah ada tim medis yang bertugas mengecek kesehatan para pengungsi,” kata Andreas.
Tm-Ab