REMBANG (SUARABARU.ID)– Polres Rembang terus mengembangkan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan yang menyebabkan tewasnya empat orang sekeluarga pemilik Padepokan Seni Ongko Joyo, di Desa Turusgede, Kabupaten Rembang.
Empat korban tewas itu, ditengarai dihabisi saat dalam kondisi tidur, dan tidak ada barang berharga milik korban yang hilang. Hasil penyelidikan sementara pihak kepolisian, keluarga Anom Subekti diduga dianiaya kemudian dibunuh dengan menggunakan benda tumpul. Dari empat korban tewas itu, semuanya mengalami luka di kepala.
Untuk mengungkap kasus itu, polisi tengah melakukan penyelidikan dan memeriksa sejumlah saksi. Polres Rembang juga mengerahkan anjing pelacak di lokasi kejadian, guna mencari jejak pelaku. Polisi juga tengah mencari tambahan bukti, termasuk kemungkinan adanya jejak para pelaku yang diperkirakan lebih dari satu orang.
BACA JUGA : Rekahan Tebing di Jalan Tembus Ketep-Selo Langsung Diperbaiki
Kapolres Rembang, AKBP Kurniawan Tandi Rongre mengatakan, ada saksi yang memergoki sebuah sepeda motor di depan rumah korban, pada malam sebelum kejadian.
”Informasi terbaru, dua buah HP milik pasangan suami istri yang terbunuh itu, Anom Subekti dan Tri Purwati, ikut dibawa pelaku. Muncul dugaan, untuk menghilangkan jejak komunikasi dengan pelaku,” kata Kapolres, Jumat (5/2/2021).
Sementara itu, Sugiyono (20), pria yang ikut membantu Anom Subekti dalam bisnis gamelan mengaku, pada Rabu (3/2/2021) malam, sebelum kejadian sekitar pukul 23.00 WIB, sempat melihat ada sepeda motor terparkir di depan rumah korban.
”Saya mengira motor itu milik tukang pijat, karena kebiasaan Anom Subekti sering mengundang tukang pijat. Saya tak menaruh rasa curiga sama sekali,” ujarnya.
BACA JUGA : Operasi Yustisi Polsek Klirong, Nekat Tak Bermasker Harus Rapid Test
Sebelumnya dikabarkan, pembunuhan sadis itu menimpa empat orang yang masih satu keluarga di Desa Turusgede, Kabupaten Rembang. Empat orang yang tewas itu adalah Anom Subekti (65), Tri Purwati (50), Al Fitri Saiditina (12) dan Galih Lintang Laras Kinanti (11).
Tewasnya keempat korban itu diketahui, berawal ketika ada pembantu korban datang ke rumah, yang bermaksud ingin memasak. Namun begitu tiba, dia sangat terkejut karena melihat penghuni rumah semuanya tergeletak di dalam kamar.
Posisi korban berdasarkan keterangan saksi, sang istri ada di kamar yang berbeda, sedangkan Anom Subekti, anak dan cucu berada di dalam kamar yang sama. Pembantu korban kemudian memberitahukan warga lain dan Ketua RT setempat. Setelah itu diteruskan kepada aparat kepolisian.
”Sebelum kejadian saya tidak mendengar suara mencurigakan. Namun pada tengah malam tadi, saya mendengar suara sepeda motor hilir mudik. Saya sempat terbangun, karena suara knalpot motor yang berisik,” ungkap Sami, Ketua RT setempat.
Absa-Riyan