blank
Kepala Dinkes Kabupaten Boyolali, dr Ratri S Survivalina, saat memberikan keterangan perkembangan data covid-19, di Boyolali, Kamis (4/2/2021). Foto: antara

BOYOLALI (SUARABARU.ID)– Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, dr Ratri S Survivalina MPA, Kamis (4/2/2021) di Boyolali menyatakan, hingga Rabu (3/2/2021) malam, penambahan warga terkonfirmasi positif covid-19 ada sebanyak 54 kasus. Sehingga secara akumulasi menjadi 4.746 kasus, tetapi statusnya sudah kembali ke zona risiko sedang.

Jumlah pasien covid-19 di Boyolali yang masih menjalani perawatan saat ini, sebanyak 328 kasus, isolasi mandiri 400 kasus. Sedangkan kasus covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh 3.883 kasus atau 81,8 persen, dan meninggal dunia 135 kasus atau 2,8 persen.

Sehingga, kata dia, skoring Indeks Kesehatan Masyarakat (IKM) covid-19 di Boyolali mencapai 1,96 atau masuk zona risiko sedang atau warna oranye. Sedangkan penambahan 54 kasus covid-19 itu, seluruhnya merupakan kasus baru.

BACA JUGA : Sih Agung Pentas Wayang di “Galengan” Sawah karena Prihatin Padi Diserang Hama

Ratri menjelaskan, kasus covid-19 di Boyolali memang sempat menjadi keprihatian bersama, karena masuk zona risiko tinggi atau zona merah, pada Senin (1/2/2021). Bahkan kasus penyebaran virus corona selama dua pekan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), terus bertambah.

”Kasus covid-19 di Boyolali, pada Senin (1/2/2021), penambahannya mencapai 88 kasus, yang terdiri dari 62 kasus baru dan 26 kasus kontak erat pasien sebelumnya,” ujar dia lagi.

Menurutnya, perkembangan data covid-19 di Boyolali pada Senin (1/2/2021) itu, jumlah akumulasi konfirmasi positif ada sejumlah 4.653 kasus. Sedangkan pasien dirawat ada 293 kasus, melaksanakan isolasi mandiri 543 kasus, dinyatakan sembuh 3.691 kasus dan meninggal dunia 126 kasus. Jika dihitung skoring IKM Boyolali, diangka 1,8 atau masuk zona risiko tinggi atau zona merah.

BACA JUGA : Imam Badarudin Jabat Plt Inspektur Kota Tegal

Dia menyatakan, Boyolali masuk zona merah karena dipengaruhi banyaknya pasien covid-19 yang dirawat di rumah sakit. Bed Occupancy Rate (BOR) di RSUD Pandan Arang Boyolali, mencapai sekitar 90 persen.

Karena kasusnya lebih banyak yang kondisinya sakit berat, sehingga dirawat di rumah sakit. Hal ini menjadikan skoringnya turun cukup besar, sehingga menjadikan Boyolali masuk zona merah.

Oleh karena itu, pihaknya meminta masyarakat untuk tetap melaksanakan protokol 3M, yang sekarang sudah ditambah menjadi 5M, yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

”Jangan sampai masa PPKM ini, justru melakukan bepergian jauh ke luar kota, dan justru menimbulkan kerumunan yang berpotensi penularan covid-19,” tukas Ratri.

Ant-Riyan