blank
Yudi Indras Wiendarto (Anggota Komisi E DPRD Jateng Fraksi Gerindra). Foto: dok/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Proses vaksinasi tahap pertama di Jateng yang cukup cepat, tak boleh menjadi euforia. Alasannya, pertambahan jumlah kasus positif covid-19 di Jateng, dianggap masih tinggi. Dan 18 Kabupaten/Kota di Jateng, masuk zona merah covid-19.

Pemprov Jateng pun, didesak untuk terus memberikan sosialisasi dan edukasi yang tepat pada masyarakat. Jangan sampai informasi soal vaksinasi terlalu berlebihan, sehingga masyarakat nantinya merasa vaksin sebagai obat, dan akhirnya abai terhadap protokol kesehatan.

”Kenyataannya, tambahan kasus positif covid-19 di Jateng masih tinggi. Yang harus terus dilakukan adalah, sosialisasi dan edukasi yang tepat dalam penerapan protokol kesehatan,” kata anggota Komisi E DPRD Jateng, Yudi Indras Wiendarto, Senin (1/2/2021) di kantornya.

BACA JUGA : Ganjar Menyebut, NU Punya Peran Penting Jaga NKRI

Sesuai data dari BNPB, ada pertambahan 1.115 kasus di Jateng pada Minggu (31/1/2021). Tambahan kasus itu menjadi nomor tiga di Indonesia, setelah DKI Jakarta 3.474 kasus dan Jawa Barat 2.848 kasus.

Dengan tambahan kasus itu, total sudah ada 125.355 kasus positif covid-19 di Jateng, dengan angka sembuh 80.512 dan 5.384 orang meninggal dunia.

Angka ini memiliki selisih dengan yang diunggah di corona.jatengprov.go.id, yakni 10.960 kasus covid-19 yang masih aktif, dan dirawat maupun isolasi 106.960 orang, dan 7.990 orang meninggal dunia.

Politikus Partai Gerindra ini tak mempersoalkan perbedaan angka itu, namun melihat angkanya yang sama-sama besar, maka dia kembali mengingatkan Pemprov Jateng, untuk terus menekan angka penyebaran covid-19.

BACA JUGA : Sah, Tujuh Anggota KPID Jateng 2021-2024 Akhirnya Terpilih

Menurutnya, saat ini penyebaran covid-19 sudah tak kenal klaster, karena sudah menyebar di semua usia, dan semua kelas masyarakat. Apalagi saat ini ada 18 Kabupaten/Kota di Jateng, yang masuk dalam zona merah covid-19.

Data dari BNPB menyebut, 18 Kabupaten/Kota itu meliputi Kabupaten Karanganyar, Purworejo, Banyumas, Wonogiri, Kota Semarang, Kebumen, Pemalang, Solo, Rembang, Purbalingga, Magelang, Pati, Banjarnegara, Kota Magelang, Batang, Kota Tegal, Brebes, dan Kendal.

”Jumlah 18 kabupaten/kota itu adalah setengah lebih dari wilayah Jateng. Pemerintah kabupaten/kota juga mesti berusaha lebih serius dan sungguh-sungguh, dalam melakukan edukasi dan sosialisasi protokol kesehatan,” ujarnya lagi.

Yudi menambahkan, jika memang diperlukan maka Pemprov Jateng bisa saja melakukan refocusing anggaran lagi di tahun ini. Dengan catatan, anggaran itu harus fokus digunakan untuk penurunan angka covid-19, terutama mempercepat vaksinasi.

Heri Priyono-Riyan