blank
Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen sambil lesehan mendengarkan permintaan para pengungsi Merapi di TEA Banyurojo, Kecamatan Mertoyudan yang sudah bosan dan ingin pulang. Foto: suarabaru.id/ Yon

MAGELANG (SUARABARU.ID) – Di hadapan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, Tarini (70) salah satu pengungsi Merapi asal Dusun Babadan 1, Desa Paten, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang mengaku sudah jenuh dan bosan di pengungsian.

Empun pingin wangsul, ting mriki bosen, pun aman kok Pak (Sudah ingin pulang, di sini bosan, (Merapi) sudah aman kok Pak,”kata Tarini, kepada Taj Yasin, Jumat (29/1).

Menjawab permintaan Tarini, Taj Yasin pun meminta seluruh pengungsi Merapi yang masih ada di tempat evakuasi akhir (TEA) Desa Banyurojo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang  untuk lebih bersabar. Sambil menunggu situasi aman.

Nggih mangke dibalekna, tapi nunggu aman riyin, (ya nanti dipulangkan, tapi menunggu aman dulu),” ujar Gus Yasin.

Ia berharap para pengungsi lebih  sabar dulu dan harus patuhi  arahan BPBD dan tim siaga bencana. Karena,  pemerintah untuk sementara mengungsikan mereka, agar  tidak  ada korban jiwa jika Merapi erupsi besar.

“Saat ini masih siaga. Kemarin ada semburan awan panas, yang paling sulit sekarang itu arah angin. Arah anginnya mau kemana ini. Sehingga di radius 1-3 kilometer kita harap mereka diungsikan dulu,” kata Gus Yasin.

Menurutnya, pemerintah mengungsikan penduduk di daerah rawan bencana Merapi tersebut, karena tidak ingin kejadian saat erupsi Merapi pada  2006 dan 2010 lalu terulang. Yakni, warga yang ada di daerah rawan bencana kejar-kejaran dengan awan panas.

Ia menambahkan, bagi pengungsi yang saat ini masih berada di rumahnya masing-masing, agar selalu mengikuti arahan dari BPBD dan segera mengungsi bila bahaya mengancam.

Pada kesempatan itu, Gus Yasin  juga meminta agar semua penambang bahan galian C  di sekitar Gunung Merapi yang masih  menambang, agar mematuhi  instruksi dari BPBD dan petugas lainnya.

“Tolong bagi yang masih menambang kalau sudah ada peringatan jangan naik  ke atas ( lokasi penambangan,red).  Tidak seperti kemarin sudah ada letusan, mereka tetap tenang-tenang saja,” pintanya.

Pada kesempatan itu, Gus Yasin bersama dengan Komunitas Santri Gayeng memberikan bantuan berupa beras, gula dan nasi kotak.

Sementara itu,  Pelaksana tugas ( Plt) Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Edy Susanto mengatakan,  hingga saat ini jumlah pengungsi Merapi yang ada di dua titik pengungsian sebanyak 339 jiwa.

“Mereka berasal dari dusun di Desa Paten, Kecamatan Dukun. Yakni, 265 jiwa dari Dusun Babadan 1 yang mengungsi di TEA Banyurojo, Kecamatan Mertoyudan. Lalu dari Dusun Babadan II, Desa Paten sebanyak 74 jiwa di TEA Desa Mertoyudan, Kecamatan Mertoyudan,” katanya.

Yon-wied