PEMALANG (SUARABARU.ID)– Bupati Pemalang Dr H Junaedi SH MM dan Wakil Bupati Drs H Martono, merilis sejumlah capaian kinerjanya dalam membangun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pemalang. Hal itu dia sampaikan kala merayakan Hari Jadi ke-446 Kabupaten Pemalang, Minggu (24/1/2021).
Di sisi lain, masyarakat Kabupaten Pemalang terbukti juga cukup puas dengan kinerja Bupati-Wakil Bupati Periode 2016-2021 ini. Hal itu diketahui dari hasil survei yang dilakukan Pusat Kajian dan Informasi Publik (Puskapik), serta Lembaga Survei Kebijakan Publik (LSKP), pada akhir tahun lalu.
Dalam survei itu disebutkan, ada 800 responden dengan margin of error kurang lebih 3 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen. Semua responden itu Warga Negara Indonesia di Kabupaten Pemalang, yang telah berusia 17 Tahun atau lebih dan atau sudah menikah.
Secara detail, persentase kepuasan masyarakat terhadap kinerja Bupati Pemalang sangat puas 5,58 persen, cukup puas 57,36 persen, kurang puas 19,24 persen, tidak puas sama sekali 2,38 persen, dan tidak menjawab 15,44 persen.
Kemudian persentase kepuasan masyarakat terhadap kinerja Wakil Bupati Pemalang H Martono, sangat puas 4,05 persen, cukup puas 56,41 persen, kurang puas 22,27 persen, tidak puas sama sekali 3,78 persen, dan tidak menjawab 13,50 persen.
Saat ini, berbagai upaya telah dilakukan Pemkab Pemalang dalam menyejahterakan warganya. Pembangunan fisik dan non fisik terus digencarkan di segala sisi.
Salah satunya yakni penataan permukiman kumuh yang ada di Dusun Gumelem, Kelurahan Mulyoharjo, Kecamatan Pemalang. Pada tahun lalu, daerah ini ditata sedemikian rupa hingga menjadi sebuah permukiman yang lebih layak huni.
Penataan permukiman itu sendiri, sudah dilakukan dengan perencanaan yang dilakukan sejak tahun 2017. Salah satu tahapan yang dilakukan yaitu, penyusunan dokumen LARAP ataupun RPL (Rencana Pengadaan Lahan), dan dokumen lingkungan UKL-UPL maupun SPPL sebelum kegiatan dilaksanakan.
Pada pelaksanaannya, penataan itu disepakati warga. Dan pendanaan pembongkaran oleh dana APBD melalui LKM di Kelurahan Mulyoharjo, dengan anggaran Pemerintah Kabupaten Pemalang.
Dokumen Rencana Pengadaan Lahan di skala kawasan segmen Gumelem sendiri, telah ditinjau ulang oleh Satuan Kerja Pusat dan KMP, sebagai bentuk uji tuntas atas pelaksanaan pembongkaran dan perapihan yang diajukan ke World Bank, untuk mendapatkan persetujuan atas dokumen itu, agar dapat didanai melalui dana loan.
Tempat Pelelangan Ikan
Selain penataan permukiman kumuh, Bupati juga meresmikan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Nyamplungsari di Kecamatan Petarukan. Dia menilai, diremikannya TPI itu merupakan wujud dari semangat yang sama, untuk mendukung kemajuan pembangunan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Pemalang.
Menurut dia, TPI sangat dibutuhkan masyarakat. Inilah tempat warga bertransaksi ikan baik secara lelang atau mekanisme jual-beli lain. TPI ini membantu nelayan dalam memasarkan dan menjual ikan serta budidaya laut lainnya. TPI membuat penjual dan pembeli bertemu langsung, dengan kemudahan dan keuntungan di kedua pihak.
Dengan daya lelang mencapai 2,4 ton per hari, TPI Nyamplungsari menjadi penggerak ekonomi baru. Selain TPI Nyamplungsari, di Kabupaten Pemalang sebelumnya telah ada TPI di Desa Mojo, Tanjungsari, Ketapang dan Asemdoyong.
Terkait dengan suasana pandemi covid-19, Bupati dan Wabup selalu mengingatkan, agar warga yang beraktivitas di TPI, juga menerapkan protokol kesehatan secara ketat, menjaga jarak, cuci tangan dengan sabun, bermasker, dan menghindari kerumunan.
Disampaikan Bupati, masyarakat harus tetap peduli dengan kesehatan. Pihaknya juga terus berusaha keras membuat lingkungan dan sarana umum untuk masyarakat bisa nyaman dan sesuai dengan protokol kesehatan.
Pariwisata
Sektor lain yang juga menjadi perhatian Pemkab Pemalang yang dianggap bisa mendatangkan pendapatan yakni, pariwisata. Salah satu tempat wisata andalan yakni Taman Langit, yang ada di kawasan objek wisata Bukit Tangkapan, di Desa Nyalembeng, Kecamatan Pulosari.
Taman Langit bahkan masuk sebagai nominator Anugrah Pesona Indonesia (API) pada kategori Dataran Tinggi Terbaik. Taman Langit yang merupakan satu kesatuan dengan objek wisata Tangkeban ini, jelas mempunyai lokasi menarik dengan latar belakang Gunung Slamet.
Fasilitas yang tersedia di Taman Langit di antaranya jembatan kaca, sepeda gantung, taman bunga, ayunan terbang, area berkuda, mini zoo, dan beberapa wahana selfie, menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung dan wisatawan.
Dikatakan Bupati, masuknya Taman Langit sebagai nominator di ajang pariwisata bergengsi itu, tidak lepas dari kerja sama semua pihak, pemerintah, dan pengelola yang merupakan warga Desa Nyalembeng. Menurutnya, ini menunjukkan sinergi yang bagus untuk tetap berkreasi dan maju, dalam situasi apa pun.
Perkembangan pariwisata juga ditunjukkan dengan pencanangkan objek wisata Benowo Park Penggarit, yang menjadi Objek Wisata Siaga Candi.
Kepala Desa Penggarit Imam Wibowo menyebutkan, setelah sempat ditutup selama empat bulan, objek wisata ini dibuka kembali. Hal ini dilakukan selain karena masa kebiasaan baru, juga agar kehidupan perekonomian masyarakat dapat hidup kembali. Namun tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan, seperti yang sudah difasilitasi Polres Pemalang.
Bupati juga berharap, secara perlahan dan ketat dengan jaminan penerapan protokol kesehatan, simpul-simpul ekonomi akan dilonggarkan. Ini dilakukan agar kehidupan warga dapat pulih secara perlahan.
Sedangkan Kapolres Pemalang, AKBP Ronny Tri Prasetyo Nugroho menyatakan, pengelola maupun pengunjung di Benowo Park, sudah menerapkan protokol kesehatan. Sehingga diharapkan dengan dibukanya objek wisata ini bisa membuat ekonomi tumbuh, dan tetap menyesuaikan dengan kondisi pandemi. Disampaikan juga, ini bisa menjadi role model dan contoh bagi semua tempat wisata yang ada.
Di bidang pendidikan, Pemkab Pemalang juga menerapkan Prokes secara ketat. Selain di sekolah umum, pemkab juga menerapkannya di Pondok Pesantren Mislakhul Muta’alimin di Desa/Kecamatan Warungpring.
Ponpes Siaga Candi Polres Pemalang itu, merupakan bentuk perhatian pemerintah tentang pentingnya penerapan protokol kesehatan di bidang pendidikan, khususnya di pondok pesantren.
Bupati juga mengaku sangat bangga dengan program ini. Dia berharap, program itu bisa menginspirasi semua pihak, akan pentingnya penerapan protokol kesehatan.
Sektor pendidikan juga harus terus bergerak, meskipun dalam situasi pandemi. Hal ini karena, anak-anak harus terus belajar, dan beraktivitas untuk kemajuan kehidupan mereka.
Diungkapkan Bupati, pendidikan tidak boleh berhenti. Covid-19 memang membatasi ruang dan kesempatan tatap muka, tapi harus terus berinovasi dan berkreasi. Pembelajaran online menjadi salah satu solusi.
Tentu saja kreativitas harus ditingkatkan, agar pembelajaran secara daring ini efektif dan sesuai dengan hasil yang diharapkan.
Lebih jauh Bupati dan Wabup berharap, dengan ketaatan pada protokol kesehatan, wabah ini akan segera dapat berakhir. Kehidupan sewajarnya harus segera terwujud dan dapat segera normal kembali di Kabupaten Pemalang.
Bupati dan Wabup berjanji, akan bekerja lebih keras lagi demi kesejahteraan warganya. Dan untuk mencapai itu, perlunya dukungan konkret dari semua lapisan masyarakat di Kabupaten Pemalang, di akhir masa jabatannya ini.
*Advetorial Diskominfo Kabupaten Pemalang