SEMARANG (SUARABARU.ID) – Seperti beberapa daerah lainnya di Jawa Tengah, Kota Semarang juga menjalankan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sejak 11 Januari sampai 25 Januari mendatang.
Hal ini sangat berpengaruh bagi pendapatan sebagian orang yang mencari rezeki di keramaian. Demikian pula yang dialami oleh orang-orang yang menjual jasa atau berdagang di kawasan Kota Lama Semarang.
Pengunjung sekarang sangat sepi, karena ada pembatasan. Akibatnya, penghasilannya menurun drastis.
Herni, salah satu penjual minuman di kawasan Kota Lama sangat merasakan hal itu. “Biasanya pengunjung setiap hari ramai, apalagi sore hari terutama hari libur. Sekarang ini sepi sekali,” kata Harni.
Menurut pengakuannya, pendapatan dari ebrjualan minuman seperti teh, kopi, dan minuman lainnya semenjak pandemi covid-19 makin menurun. “Sebelum pandemic sehari saya bisa mendapatkan seratus sampai dua ratus ribu rupiah. Tetapi sekarang, apalagi ada PPKM cuma dapat tiga puluh ribu paling banyak lima puluh ribu,” katanya.
Diakuinya, memang masih ada yang berkunjung ke Kota Lama. “Tetapi tidak banyak, dan mereka tidak berlama-lama di sini. Jadi ya nggak sempat mampir di lapak jualan saya,” kata Harni.
Sekarang para pedagang kaki lima termasuk para penjual kopi hanya bisa bisa berjualan dari pagi sampai pukul 19.00 saja. “Kalau masih berjualan di atas jam tujuh malam akan dirazia. Ya, jadinya menurunlah penghasilan kami. Biasanya pengunjung ramai kan malam hari,” ujarnya.
Dia berharap pandemi segera selesai, dan bisa hidup seperti biasa lagi. “Semoga covid segera hilang, dan kami bisa berdagang lagi dengan lebih enak,” katanya.
Widya Nainggolan