blank
MENINJAU - Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriono didampingi Wakil Wali Kota Tegal, M Jumadi, Sekda Kota Tegal, Johardi meninjau langsung kondisi kapal tongkang yang terhempas ombak hingga menabrak sarana Obyek Wisata Pantai Pulau Kodok. (foto: nino moebi)

TEGAL (SUARABARU.ID) – Akibat angin kencang, sebuah kapal tongkang terdampar di Pantai Pulau Kodok Kelurahan Panggung, Kecamatan Tegal Timur, Kota Tegal.

Beberapa saksi mengatakan, kejadian pada Senin (18/1/2021) sekira pukul 10.00 WIB. Akibatnya, sebuah warung milik warga dan spot swafoto mengalami kerusakan akibat tertabrak kapal tongkang.

Pengurus Pokdarwis Pulo Kodok Budiyono (53) mengatakan peristiwa bermula saat hujan deras mengguyur wilayah Kota Tegal dan sekitarnya. Sesaat setelah hujan berhenti, tiba-tiba angin bertiup cukup kencang serta gelombang menjadi tinggi. “Setelah hujan, angin menjadi kencana gelombang tinggi,” katanya.

Menurut Budiyono, diduga jangkar kapal tongkang itu terlepas, sehingga terdorong angin hingga ke tepi pantai. Kapal terdampar di pulo kodok dan menabrak sebuah warung yang berada di dekat pantai. “Dugaan sementara karena jangkar terlepas sehingga kapal terbawa angin sampai ke sini dan menabrak warung,” ujarnya.

Beruntung, dalam kejadian itu tidak menimbulkan korban jiwa, namun kerugian diperkirakan mencapai jutaan rupiah. Saat ini, kapal tongkang masih berada di lokasi kejadian menunggu ditarik pemiliknya. Petugas dari Koramil Tegal Timur dan Polres Tegal Kota berjaga di lokasi untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Untuk menahan sapuan ombak, kita harus membagun tanggul pemecah gelombang atau sabuk pantai. Pertama untuk menahan ombak besar atau atau saat air laut pasang. Kedua untuk menahan apabila ada kejadian seperti saat ini, bisa menahan ada kapal yang terhempas ombak hingga kebibir pantai,” kata
Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriono didampingi Wakil Wali Kota Tegal, M Jumadi saat meninjau lokasi, Selasa (19/1/2021).

Meantisipasi rob dan banjir yang sering terjadi diberapa titik di Kota Tegal, Dedy Yon menyampaikan pihaknya sudah menyiapkan armada dengan mesin penyedot air yang bisa dipakai setiap saat. “Selain itu apabila terjadi rob atau air laut pasang dan masyarakat terkena dampak Dinas Sosial harus siap,” pungkas Dedy Yon.

Nino Moebi