BANDUNG (SUARABARU.ID)– Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Jawa Barat, mulai menggunakan mobil listrik sebagai kendaraan operasional dinas.
Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum
Wakil Gubernur (Wagub) Jabar, Uu Ruzhanul Ulum sudah menaiki mobil listrik itu sejak Sabtu, (2/1/2021). Dengan mengisi baterai selama 30 menit, daya tempuh kendaraan ini bisa mencapai ratusan kilometer.
Uu mengatakan, selain ramah lingkungan, mobil listrik juga bisa menghemat pengeluaran APBD Provinsi Jabar terkait belanja BBM (bahan bakar minyak).
Ia berharap bupati/walikota mulai menganggarkan pengadaan mobil listrik di lingkungan pemerintahannya.
Uu juga mengajak masyarakat turut beralih ke mobil listrik karena lebih ramah lingkungan.
“Jadi dimulai dari sekarang! Apalagi mobil listrik sudah tersedia di dealer-dealer. Motor listrik, mobil listrik, dan sepeda listrik sekarang sudah tersedia,” kata Uu.
Uu mengingatkan, BBM adalah energi yang tidak dapat diperbarui. “Artinya, penggunaan mobil listrik ini bisa mengurangi konsumsi BBM,” ujarnya.
Akhir Desember lalu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Presiden Direktur PT Hyundai Motors Indonesia Sung Jong Ha, melakukan serah terima tiga mobil listrik di Gedung Pakuan (kediaman dinas gubernur), di Kota Bandung.
Jabar merupakan provinsi pertama di Indonesia yang memiliki mobil listrik sebagai kendaraan dinas operasional.
Mobil listrik jenis IONIQ Electric dan KONA Electric digunakan untuk Gubernur, Wagub, dan operasional polisi patwal gubernur.
Uu menambahkan, mobil listrik nyaman diendarai karena tidak bising. Harganya pun relatif seimbang dengan kendaraan jejenis di kelasnya, yakni sekitar Rp 600 juta per unit.
Stus web resmi Hyundai menerangkan, IONIQ Electric berkapasitas 38,3 kWh dan KONA Electric, 39,2 kWh.
Mobil-mobil ini menggunakan baterai sebagai sumber energi utama, mobil listrik murni terbebas dari emisi, seperti dilasnir suarabaru.id dari Siberindo.co.
Berdasarkan perhitungan biaya penggunaan listrik (R2-R3), IONIQ Electric dan KONA Electric masing-masing mencapai efisiensi listrik 0,138 kWh/km dan 0,150 kWh/km, mampu menempuh jarak 373 km dan 345 km.
Dengan berbagai keunggulan itu, Pemerintah Daerah Provinsi Jabar secara bertahap akan mengalihkan seluruh kendaraan dinas menjadi mobil listrik.
Claudia SB