GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Tahun 2021 diawali adanya kasus baru Covid-19 di wilayah Kabupaten Grobogan. Dalam empat hari sejak 1-4 Januari total sudah ada 114 kasus baru. Terakhir pada Senin (4/1/2021), terkonfirmasi ada 62 orang terpapar virus corona (Covid-19).
Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Grobogan menunjukan pada Jumat (1/1/2021), ada penambahan delapan kasus baru. Hari selanjutnya, yakni Sabtu (2/1/2021), ada enam kasus baru ditambah 38 kasus baru di hari Minggu (3/1/2021). Kasus tersebut naik menjadi 62 pada Senin (4/1/2021) kemarin.
Penambahan kasus di angka 62 ini merupakan rekor. Sebab, dari data yang ada penambahan paling banyak yaitu 49 kasus pada 3 Desember 2020.
“Pada tanggal 4 Januari 2020 muncul kasus baru Covid-19 dengan jumlah 62. Jumlah ini memang paling banyak dalam sehari,” kata Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 di Grobogan, Endang Sulisyoningsih, Selasa (5/1/2021).
Dari jumlah tersebut berasal dari sebelas kecamatan, terbanyak dari wilayah Godong. Terinci di Kecamatan Purwodadi ada 3 kasus, Toroh 2 kasus, Kradenan 2 kasus, Ngaringan 2 kasus, dan Tegowanu, 1 kasus. Kemudian Kedungjati 6 kasus, Penawangan 5 kasus, Gabus 3 kasus, Pulokulon 3 kasus, Wirosari, 15 kasus, dan Godong 20 kasus.
“Perkembangan lainnya, pada Senin ada lima pasien dinyatakan sembuh dari Covid-19. Kemudian, satu pasien Covid-19 meninggal dunia,” ujar Endang.
Adanya penambahan kasus baru membuat total kasus positif Covid-19 di Grobogan mencapai 1.533 orang. Sementars yang dinyatakan sembuh berjumlah 1.174 orang, pasien meninggal 121 orang. Untuk pasien yang menjalani isolasi mandiri dan dirawat di fasilitas kesehatan ada 238 orang.
Peningkatan kasus Covid-19 di Grobogan pada awal 2021 ini karena masyarakat mulai abai menerapkan protokol kesehatan. Pihaknya mengingatkan kepada masyarakat jika pandemi virus corona belum berakhir, jadi harus taat protokol kesehatan untuk mencegah penularan.
“Ayo terapkan 3 M, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, dan menjaga jarak hindari kerumunan. Cara pencegahan lainnya, sering membuka jendela dan pintu agar ada sirkulasi udara. Untuk yang sering keluar rumah apalagi ke daerah berisiko Covid-19, sediakan kamar tersendiri terpisah dengan yang rentan yakni lansia dan balita,” tutup Endang.
Hana Eswe