SEMARANG (SUARABARU.ID) – Keberadaan vaksin covid-19 yang saat ini disimpan di gudang farmasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dijaga ketat polisi. Personel Brimob dan Polrestabes Semarang, menjaga ketat vaksin buatan Sinovac sebanyak 62.560 dosis.
Kapolda Jateng Irjen Pol. Ahmad Lutfhi menyampaikan, puluhan ribu vaksin covid-19 itu, tiba dari Jakarta dengan pengawalan ketat aparat Brimob Polri, dilengkapi dua kendaraan mobil lapis baja. Jajarannya, kemudian diberi tugas mengamankan dan menjaga gudang farmasi sebagai obyek vital.
Menurutnya, keberadaan vaksin covid-19 itu sangat berharga, sebab berkaitan dengan keselamatan nyawa manusia. Nantinya, setiap hari jajaran Polda Jateng yaitu anggota Polsek Ngaliyan, dibantu personel Brimob Polda Jateng, secara bergantian mengamankan gudang farmasi.
“Di dalam satu mobil boks itu ada 32 karton. Total vaksin yang kita terima ada 62.560 dosis,” kata Kapolda.
Setelah tiba di Semarang dengan pengawalan ketat, vaksin kemudian diserahkan dari Tim Distribusi Bio Farma kepada perwakilan Dinas Kesehatan Pemprov Jateng, sebanyak 31,9 koli. Jumlah per koli 1.960 vaksin, sehingga total vaksin yang diterimanya sebanyak 62.560 dosis.
Ditegaskan pula oleh Kapolda Jateng Irjen Pol. Ahmad Lutfi, bahwa Polri siap mengamankan distribusi vaksin hingga ke masyarakat.
“Personel kami dan TNI siap lakukan pengamanan distribusi vaksin sampai ke masyarakat,” kata Lutfi.
Sebelumnya, Gubernur Ganjar Pranowo menyatakan, ditargetkan ada 21, 2 juta warga Jateng akan mendapat vaksin covid-19. Sebagai tahap awal, tenaga kesehatan dan penunjang yang akan mendapatkan program vaksinasi.
Menurut Ganjar, yang terpenting saat ini adalah masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan di samping menunggu jadwal program vaksinasi. Yakni selalu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun.
“Vaksin sudah disiapkan. Kita sudah siapkan untuk SDM dan peralatan serta siapa-siapa yang akan melakukan tes. Tapi ingat, vaksin yang sudah ada itu kita gunakan saja. Ya masker ini. Karena kita tidak hanya bergantung pada vaksin,” ujar Ganjar.
Jumlah vaksin yang tersedia masih terbatas maka masyarakat harus tetap meningkatkan kewaspadaan.
Absa-trs