blank
Sekat bilik kamar pengungsi Gunung Merapi yang ada di Balai Desa Banyurojo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang masih tertata rapi meskipun ditinggal pulang pengungsi sejak 14 Desember lalu. Foto; suarabaru.id/ Yon.

MAGELANG (SUARABARU.ID)-Masyarakat Dusun Paten Desa Babadan1 , Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang siap kembali ke Tempat Evakuasi Akhir ( TEA) Desa Banyurojo, Kecamatan Mertoyudan.

“Mereka siap kembali ke pengungsian yang ditinggalkan sejak 14 Desember lalu, menyusul aktivitas vulkanik Merapi yang meningkat,” kata Kepala Desa Babadan 1, Sutarno.

Sutarno mengatakan, mereka yang akan kembali ke pengungsian Balai Desa Banyurojo, Kecamatan Mertoyudan, merupakan kelompok rentan yakni para lansia, anak-anak, ibu hamil dan penyandang disabititas.

Ia menambahkan, ke- 286 warga tersebut berasal dari tujuh Rukun Tetangga (RT) yang ada di dusun yang berjarak sekitar 4,5 kilomerter dari puncak Merapi.

Menurutnya, keputusan untuk kembali ke pengungsian tersebut, setelah pihaknya mendapatkan sosialisasi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta.

“Dari sosialisasi BPPTKG tersebut menyatakan, saat ini aktivitas vulknanik Gunung Merapi terus mengalami peningkatan dan kami mematuhi anjuran tersebut,” katanya.

Siap Menerima

blank
Sutarno, Kepala Desa Paten, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang . foto: suarabaru.id/Yon.

Sementara itu, Sekretaris Desa Banyurojo, Agus Firmansah mengatakan, pihaknya siap menampung kembali masyarakat Dusun Babadan 1 untuk mengungsi di Desa Banyurojo.

Agus mengatakan, sejak ditinggal pulang kembali ke rumahnya masing-masing pada 14 Desember lalu, Pemerintah Desa Banyurojo tidak merubah barak tempat tidur dan perlengkapan lainnya yang ada di balai desa setempat.

“Kami siap menampung kembali kapan pun warga Dusun Babadan 1 kembali ke TEA Banyurojo,” katanya.

Menurutnya, setelah ditinggal pulang pada 14 Desember lalu, pihaknya membersihkan semua fasilitas pengungsian, utamanya sekat tempat tidur yang ada di dalam aula Balai Desa Banyurojo. Namun, tidak merubah sekat tempat tidur, fasilitas dapur umum dan lainnya.

Bahkan, hingga saat ini untuk kebutuhan logistik pengungsi yakni beras yang masih tersimpan di gudang dapur umum, masih ada sekitar dua ton beras.

“Begitu juga dengan fasilitas lainnya seperti selimut, kasur dan bantal juga masih tersimpan rapi,” imbuhnya.

Yon