Jenazah pasien RS PKU Muhammadiyah langsung diangkut ke TPU, untuk dikuburkan secara Prokes Covid. Tanpa disemayamkan di rumah duka.

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Jenazah seorang pasien dari Rumah Sakit (RS) Pusat Kesehatan Umum (PKU) Muhammadiyah, Nambangan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, dimakamkan secara protokol kesehatan (Prokes) pencegahan wabah virus corona.

Dengan adanya penambahan lagi pemakaman jenazah dari RS PKU Muhammadiyah tersebut, ini setidak-tidaknya menjadi penguburan jenazah secara prosedur pencegahan Corona Virus Disease (Covid)-19 yang ke 74 kalinya, dalam tempo 95 hari terakhir ini di Kabupaten Wonogiri.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, semalam, menyatakan, jenazah pasien RS PKU Muhammadiyah tersebut dimakamkan Jumat petang (18/12). Identitas jenazah adalah seorang wanita dengan inisial Ny KT (60), penduduk Dusun Bulusari, Desa Bulusulur, Kecamatan Wonogiri Kota, Kabupaten Wonogiri.

Penguburan jenazah pasien RS PKU Muhammadiyah, dilakukan oleh Satgas Pemakaman Tim Covid Wonogiri, bersama relawan MDMC dan tenaga kesehatan dari Puskesmas Wonogiri 1.

Relawan MDMC
Pemulasaraan mayat (pangrukti layon)-nya dilakukan oleh RS PKU Muhammadiyah, dan penguburannya dilaksanakan oleh Satuan Tugas Pemakaman Tim Covid Kabupaten Wonogiri, bersama relawan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dan tenaga kesehatan (Nakes) dari Puskesmas Wonogiri 1.

Prosesi penguburannya dilaksanakan secara Prokes di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Bulusulur, berlangsung mulai Pukul 17.00 sampai dengan Pukul 18.15. Ikut menyaksikan penguburan, jajaran Forkompimcam Wonogiri Kota bersama Nakes dari Puskesmas Wonogiri 1, aparat Pemerintah Desa Bulusulur dan perwakilan dari keluarga alamarhumah.

Penguburan jenazah secara Prokes prosedure penanganan Covid-19, dilakukan di TPU Bulusulur, Desa Bulusulur, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri.

Sampai dengan Jumat (18/12), total pemakaman jenazah secara Prokes pencegahan pandemi Covid-19 di Kabupaten Wonogiri, setidak-tidaknya tercatat sebanyak 93 mayat. Perinciannya, pada Bulan Agustus 2020 dimakamkan sebanyak 8 jenazah.

Dua Guru Meninggal
Pada Bulan September 2020 memakamkan sebanyak 15 jenazah, Oktober (19 jenazah) dan Bulan Nopember 2020 sebanyak 29 jenazah. Di Bulan Desember 2020 ini, sebanyak 20 jenazah. Sebelumnya, pada Bulan April, Juni dan Juli 2020, memakamkan masing-masing satu jenazah.

Pemanjatan doa dilakukan oleh para petugas pemakaman Tim Covid Wonogiri. Ini menandai selesainya penguburan jenazah sesusai prosedur pencegahan wabah virus corona.

Diperoleh keterangan, pasca-meninggalnya 2 orang guru salah sebuah SMP di Wonogiri, kini sekolah tersebut di-lock down. Guru-gurunya yang terpapar Covid-19, menjalani perawatan di rumah sakit dan melakukan isolasi mandiri. Kedua guru SMP yang meninggal adalah Ny J (Guru Bahasa Inggris) dan Ny S (Guru IPA).

Dari Kelurahan Wonokarto, Kecamatan Wonogiri Kota, Kabupaten Wonogiri, diperoleh informasi bahwa suami Kepala Sekolah (Kasek) salah sebuah SMP di Wonogiri, meninggal dan dimakamkan secara Prokes pencegahan wabah virus corona. Bersama itu, salah seorang pejabat eselon III di Pemkab Wonogiri yang juga aktivis Ormas, kini menjalani perawatan di rumah sakit karena terpapar Covid-19.

Bambang Pur