JEPARA (SUARABARU.ID) – Penyebaran Covid- 19 di Jepara terus meluas. Bahkan hingga Jum’at  ( 18/12-2020) malam dengan penambahan 86  orang warga Jepara yang terkonfirmasi Covid-19, total warga yang terpapar mencapai 3.517 orang. Angka 86 orang tersebut didapat dari pemeriksaan swab terhadap 644 orang atau 13 %. WHO sendiri memberikan target 5 %

Pada portal resmi Satgas Penaganan Covid-19 dilaporkan, dari rtotal warga Jepara yang terkonfirmasi tersebut  jumlah orang yang masih dalam status positif mencapai 867 orang atau 24,65 %. Dari jumlah ini yang dirawat di rumah sakit hanya 135 orang. Sedangkan warga yang meningal dunia telah mencapai 245 orang  6,97 % serta sembuh 2.405 orang  68,38 %.

Terkait dengan terus peningkatan angka warga Jepara yang terpapar Covid-19, kalangan DPRD menilai Satgas Penanganan Covid-19 Jepara harusnya  bekerja lebih keras,  sunguh-sungguh, integratif dan sinergis  dengan melibatkan semua sumber daya yang ada, termasuk   para pimpinan OPD,” ujar  ujar Pratikno. Selama ini kurang sinergis, tegasnya.

Menurut Pratikno, saat ini nampaknya OPD yang kami lihat hanya Dinkes, BPBD, Disospermades dan Satpol PP dan Damkar, Diskominfo dan  Puskesmas serta para Camat, Sementara OPD  yang lain belum nampak kiprahnya dalam gerakan penangulangan Covid-19,” ujar Pratikno. Karena ini dalam satus darurat dan siaga, harus Bupati melibatkan semua sumber daya yang ada.

Ia lantas mencontohkan kasus penanganan limbah, bantuan logistik yang sering terlambat, banyaknya sekolah yang masih menjalankan kegiatan tatap muka, pasar yang longgar dalam penerapan disiplin, kurang dilibatkankannya tokoh agama dan tokoh masyarakat sebagai bentuk rendahnya konsolidasi.

“Puskesmas yang tugas di pelayanan medis sangat berat masih harus ngurusi bantuan logistik dari BPBD dan mendisitribusikan, menyebabikan bantuan yang jumlahnya relatif kecil ini sering kali terlambat. Bahkan ada temuan, kasus akhir Oktober bnaru turun pertengah Desember,” ujar Pratikno.

Harapan kami, Bupati Jepara segera mengambil langkah stretegis dan sekaligus mengembangkan kepekaan terhadap krisis yang terjadi. “Covid-19 adalah wabah, karenanya harus ditangani dengan cara-cara yang luar biasa dan sungguh-sungguh. Kami masih melihat pada aspek perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan lemah. Jika tidak segera dilakukan pembenahan penderitaan warga Jepara akan semakin panjang,” tegas Pratikno.

Hadepe – ua