JAKARTA (SUARABARU.ID) – Di tengah masa pandemi Covid-19 sekarang ini, salah satu platform aplikasi on-demand dan pembayaran digital terdepan di Asia Tenggara memperkenalkan solusi perangkat keras pertamanya, GoBiz PLUS.
Berkolaborasi dengan PT Bank Central Asia, Tbk (BCA), GoBiz PLUS dirancang untuk mendukung digitalisasi UMKM dan menjadi perangkat teknologi pertama di Indonesia yang dapat menerima seluruh jenis pembayaran nontunai.
Menurut Andre Soelistyo selaku Co-CEO Gojek dalam keterangan resminya, Rabu (16/12/2020), mengatakan inovasi ini menjawab kebutuhan para pelaku usaha terhadap efisiensi dalam bertransaksi, serta sejalan dengan kebutuhan konsumen dan anjuran Pemerintah dalam meminimalisir kontak fisik langsung dengan opsi pembayaran digital khususnya di masa pandemi.
Sejak 2018, Gojek yang bermitra dengan 900.000 mitra usaha di Asia Tenggara, telah mengembangkan super app GoBiz untuk manajemen operasional bisnis. Kali ini, Gojek melanjutkan pengembangan GoBiz dalam bentuk perangkat keras (hardware) agar pelaku usaha dapat menjalankan bisnis lebih efisien serta mengembangkan usaha ke tahap selanjutnya.
“Misi Gojek dalam mendukung pertumbuhan pelaku UMKM tetap sama, kami sadar UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Disini, Gojek mendukung para pelaku usaha memperoleh akses untuk go-digital, terlebih di masa pandemi ini dimana masyarakat semakin mengedepankan transaksi nontunai dan meminimalisir kontak fisik langsung,” katanya.
Andre menjelaskan, kolaborasi GoJek dengan BCA dalam pengembangan inovasi pembayaran nontunai ini membuat perangkat GoBiz PLUS berbeda dan memiliki kemampuan yang belum dimiliki perangkat lain di Indonesia, yaitu platform terbuka (open platform) yang memungkinkan penerimaan seluruh jenis transaksi pembayaran nontunai lebih efisien.
“Keselarasan visi BCA dan GoJek mendukung sektor UMKM jadi latarbelakang inovasi GoBiz PLUS. BCA mengimplementasikan teknologi yang memungkinkan pengguna memilih berbagai opsi pembayaran sehingga dapat mendorong efisiensi pembayaran demi terwujudnya ekosistem nontunai dan cashless society,” kata Direktur BCA, Santoso Liem.
Sementara itu, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Syailendra, mengatakan, selama masa pandemi, pelaku UMKM menghadapi tantangan besar, terutama karena daya beli masyarakat yang menurun cukup drastis.
Di sisi lain, data Kementerian Koperasi dan UKM menyebutkan, kontribusi struktur ekonomi Indonesia itu 99 persen berasal dari UMKM, dengan nilai pendapatan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 60%. Demi mendukung UMKM untuk bangkit dan semakin maju, upaya kolaborasi dan inovasi agar pasar UMKM Indonesia semakin luas harus menjadi prioritas.
“Saya mengapresiasi Gojek dan BCA yang telah berkolaborasi untuk menghadirkan inovasi untuk kemajuan UMKM melalui dukungan untuk operasional bisnis secara digital dan sistem pembayaran untuk semua di perangkat GoBiz PLUS ini,” katanya.