blank
Petugas Polres Kebumen menandatangani berita acaca penemuan mayat remaja di muara Pangtai Tegalretno, Kecamatan Petanahan, Minggu pagi 13/12.(Foto:SB/Ist)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Sempat dinyatakan hilang terseret arus Sungai Kedungbener, akhirnnya Habib Nurrohman  (17), remaja warga Dusun Krajan RT 01 RW 01 Desa Mengkowo, Kecamatan Kebumen, ditemukan.

Namun ditemukan sudah dalam kondisi tidak bernyawa  di tepi pantai Desa  Tegalretno, Kecamatan Petanahan atau di muara Sunga Luk Ulo.

Sungai Kedungbener memang bermuara atau menyatu dengan Sungai Luk Ulo di wilayah Kecamatan Buluspesantren atau di kawasan pesisir selatan Kebumen. Dari lokasi kejadian saat remaja tersebut berenang dan memancing sekitar 15 kilometer.

Kapolres Kebumen AKBP Piter Yanottama melalui Kasubbag Humas Polres Iptu Sugiyanto mengungkapkan, jenazah ditemukan oleh warga yang akan mencari ikan sekitar Pukul 07.00 di pesisir Pantai Desa Tegalretno, Kecamatan Petanahan, Kebumen, Minggu (13/12).

blank
Keluarga korban remaja yang terseret aturan Sungai Kedungbener bersalaman dengan petugas Polres Kebumen di pantai Desa Tegalretno, Kecamatan Petanahan.(Foto:SB/Ist)

“Korban ditemukan oleh warga yang akan mencari ikan. Selanjutnya penemuan itu dilaporkan ke Polsek Petanahan serta Tim SAR Gabungan yang sejak kemarin mencari keberadaan korban,”jelas Iptu Sugiyanto.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, korban pada hari Jumat (11/12) sekitar pukul 13.00 bersamas tiga temannya sesama remaja tanggung berenang di Sungai Kedungbener saat arus air besar. Namun rupanya korban yang tidak bisa menguasai arus sehingga hanyut terbawa derasnya aliran sungai.

Saat ini korban telah diserahkan kepada anggota keluarga untuk dimakamkan. “Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk mengawasi putra-putrinya kemana bermain. Cuaca seperti ini, sungai bukan tempat yang aman untuk bermain,”imbau Iptu Sugiyanto.

Pencarian korban selama tiga hari ini melibatkan unsur BPBD Kebumen, Basarnas Pos Cilacap, Polres Kebumen, Kodim 0709 Kebumen, PMI, Polsek Buluspesantren, SAR Komunitas di Kebumen dan keluarga korban.

Komper Wardopo