KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Sempat melandai beberapa hari terakhir, namun sehari menjelang pemilihan bupati (pilbup) 9 Desember angka terkonfirmasi positif Covid-19 di Kebumen justru melonjak lagi. Dalam sehari pada 8/12 terpapar corona bertambah 107 orang.
Ketua Bidang Informasi Publik Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Kebumen yang juga Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kebumen Cokro Aminoto Selasa (8/12) menjelaskan, dari sejumlah kasus terkonfirmasi positif tersebut, merupakan kontak erat dengan kasus terkonfirmasi terdahulu.
Tingginya jumlah kasus terkonfirmasi positif hari itu, dimungkinkan karena merupakan kasus yang terakumulasi sebagai akibat keterlambatan diterimanya hasil lab.
Pada hari yang sama dilaporkan pasien yang sembuh dari positif Covid-19 di Kebumen sebanyak 47 orang, sedangkan yang meninggal dunia karean corona bertambah dua orang.
Dengan demikian kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Kebumen tercatat 2.892 orang. Dari sejumlah kasus terkonfirmasi, dirawat 246 orang, menjalani isolasi 361 orang, dirujuk 5 orang, meninggal dunia total 81 orang dan telah sembuh sebanyak 2.199 orang.
Sedangkan Peta Zonasi Risiko Covid-19, berdasarkan update peta mikrozonasi 05-12-2020, Kabupaten Kebumen masuk Zona Merah, dengan 4 kecamatan masuk Zona Merah, 15 Kecamatan masuk Zona Oranye dan 7 Kecamatan masuk Zona Kuning.
Kecamatan Zona Merah meliputi Kecamatan Sempor,Rowokele, Gombong dan Pejagoan. Sedangkan Desa Zona Merah meliputi Desa Bonosari, Sempor, Kalibeji, Rogodono, Karangsari, Buayan, Kelurahan Gombong, Semanding,Mirit, Karanggede, Petanahan, Karangpule dan Menganti.
Menurut keterangan Cokro Aminoto, hingga saat ini penduduk yang telah menjalani pemeriksaan menggunakan rapid test massal sebanyak 36.074 orang (3,00%) dari jumlah penduduk. Jumlah tersebut sudah cukup memadai, jika dibandingkan di beberapa negara yang melakukan pemeriksaan yang sama, angkanya berkisar 2,5%-3% dari jumlah penduduk
Sementara itu penduduk yang dilakukan pemeriksaan menggunakan PCR atau pemeriksaan swab tenggorokan 17839 orang (1,48 %) dari jumlah penduduk. Jumlah tersebut sudah memenuhi target pemeriksaan, jika dibandingkan dengan 0,1% dari jumlah penduduk menurut standar WHO.
Sementara itu sediaan PCR atau pemeriksaan swab tenggorokan yang masih menunggu hasilnya keluar dari laboratorium sebesar 884 orang.
Komper Wardopo