GROBOGAN (SUARABARU.ID)– Calon tunggal Bupati Grobogan Sri Sumarni dan dr Bambang Pujiyanto akan melakukan pencoblosan di dua TPS terpisah. Mereka akan datang ke TPS sesuai dengan waktu yang dijadwalkan dalam surat pemberitahuan C.
Sri Sumarni akan melakukan pemungutan suara di TPS kantor Perhutani KPH Purwodadi. Sedangkan, Calon Wakil Bupati, Bambang Pujiyanto akan melakukan pemungutan suara di TPS 25, yakni di gedung Kantor NU, Jalan Gajahmada Purwodadi.
Sementara itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Grobogan meminta Panitia Pemungutan Suara (PPS) untuk memprioritaskan seting tempat duduk antrian calon pemilih dengan jaga jarak.
Meskipun sudah diatur jam kehadiran calon, namun hal ini perlu dilakukan untuk menghindari potensi penumpukan.
“Memang dalam surat C pemberitahuan yang dikasih telah diatur jam kehadiran calon pemilih agar tidak terjadi penumpukan. Tetapi, potensi penumpukan harus diminimalisasi,” kata Ngatiman, Komisioner KPU disela monitoring di Kelurahan Grobogan, Kecamatan Grobogan, Rabu (9/12/2020) pagi tadi.
Saat memantau salah satu TPS, Ngatiman melihat, penataan kursi berjajar tiga lapis seperti saat tidak sedang pendemi covid-19. Pihaknya langsung meminta PPS membuat barisan dengan berjarak.
Komisioner KPU Grobogan, Ngatiman, memberikan arahan kepada KPPS agar membuat tempat duduk yang berjarak. Foto : hana eswe.
“Kursi tunggunya jangan dibuat seperti ini, tapi dibuat lebih jarang dan jarak lebih dibuat renggang. Jika perlu, manfaatkan ruangan lain agar tidak terjadi penumpukan,” kata Ngatiman mengarahkan.
Penataan kursi yang rapat, memang tidak ditemui di semua TPS. Hal tersebut terlihat di Desa Jono, Kecamatan Tawangharjo, TPS yang menggunakan kantor Balai Desa menggunakan balai desa yang terbuka sudah mengatur tempat duduk dengan jarak sekitar satu meter. Bahkan di TPS tersebut dilengkapi dengan bilik khusus bagi calon pemilih dengan suhu di atas 37 derajat.
“Sama halnya di Desa Bandungsari, Kecamatan Ngaringan. Ada dua TPS lebih memisah dari ruang tunggu dengan bilik suara. Ruang tunggu dipisah untuk meminimalisasi penumpukan pemilih yang satu periodenya mencapai 100 orang,” tambahnya.
Sari Susilowati, anggota menjelaskan, setting tata letak kursi dan ruang tunggu yang sudah ditata sampai pagi tadi harus diubah dalam waktu singkat.
“Kita ubah sesuai dengan saran KPU karena untuk menjaga jarak. Semula diperkirakan jarak jeda satu kursi cukup, ternyata ditakutkan ada penumpukan. Jadi kita ubah,” kata Siti, ditemui di sela persiapan pencoblosan.
Hana Eswe-trs