blank
Kapolres AKBP Christian Tobing (tengah) didampingi Dandim 0728 Letkol (Inf) Imron Masyhadi (kanan) dan Kepala Dinkes Dokter Adhi Dharma (kiri), memberikan penegasan bahwa seluruh petugas keamanan Pilkada dalam kondisi sehat.

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Warga masyarakat Kabupaten Wonogiri yang berstatus tengah menjalani isolasi mandiri (Isman), Rabu (9/12), dilarang melakukan pencoblosan Pilkada di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Sementara itu, Kapolres Wonogiri AKBP Christian Tobing, menegaskan, petugas keamanan yang diterjunkan mengamankan Pilkada semuanya sehat.

Pelarangan bagi warga pemilih berstatus Isman mencoblos di TPS, dan kepastian para petugas keamanan dalam kondisi sehat, itu dilakukan dalam upaya pencegahan wabah virus corona. Tujuannya, agar momentum Pemilihan Bupati-Wakil Bupati Wonogiri Tahun 2020, tidak menjadi klaster baru penularan Corona Virus Disease (Covid)-19.

Ketua KPU Wonogiri, Toto Sihsetyo Adi, menjelaskan, menyikapi larangan Isman nyoblos di TPS, akan dilakukan pelayanan khusus sebagaimana warga yang saat hari H pencoblosan menderita sakit. ”Petugas KPPS akan mendatangi untuk memberikan pelayanan pencoblosan, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Untuk para Napi, di Rutan ada TPS-nya sendiri.

blank
Semua petugas pengamanan Pilkada Wonogiri 2020, baik dari jajaran Polri dan TNI, semuanya sehat dan telah menjalani tes swab dengan hasil negatif.

Meningkat Signifikan
Jumlah warga Kabupaten Wonogiri yang terkonfirmasi positif Covid-19, belakangan diketahui terus meningkat secara signifikan. Data terkini tercatat ada sebanyak 819 orang yang terkonfirmasi Covid-19. Mereka terdiri atas 38 orang dirawat di rumah sakit (RS), 19 orang masuk kategori Isman, 723 orang sembuh dan 39 orang meninggal.

Selanjutnya warga masyarakat Kabupaten Wonogiri yang berstatus suspect dan probable, tercatat sebanyak 147 orang. Perinciannya, sebanyak 10 orang dirawat di RS, 10orang sembuh dan 32 orang meninggal.

Penegasan bahwa semua aparat keamanan dalam kondisi sehat, disampaikan Kapolres bersamaan dengan kegiatan apel pergeseran pasukan, dalam rangka pengamanan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Wonogiri Tahun 2020. Apel dilakukan Senin sore (7/12), di Alun-alun Giri Krida Bakti depan Kantor Bupati Wonogiri.

blank
Distribusi logistik Pilkada Wonogiri 2020, mendapatkan pengawalan dari jajaran TNI dan Polri.

Ikut hadir dalam kegiatan tersebut, Dandim 0728 Wonogiri Letkol (Inf) Imron Mashadi, Kasdim Mayor (Inf) Nurul Muthahar, Waka Polres Kompol Edi Wibowo, Kabag Ops Polres Kompol Agus Pamungkas bersama para Kasat dan perwira staf, Kepala Satpol-PP, Waluyo, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Dokter Adhi Dharma beserta para pimpinan dinas dan institusi terkait lainnya.

Peleton Brimob
Gelar apel pergeseran pasukan diikuti jajaran TNI Kodim 0728, dan jajaran Polres Wonogiri, peleton Brimob BKO Polres, peleton Timsus Satsabhara, peleton Satlantas, peleton Polres BKO Polsek dan peleton Hansip Kabupaten Wonogiri.

blank
Dengan pengawalan prajurit TNI dan personel Polri, distribusi logistik Pilkada Wonogiri 2020, tersalurkan dengan lancar dan aman.

Dandim 0728 Wonogiri, Letkol (Inf) Imron Masyhadi, menyatakan, jajaran TNI bertugas membantu agar proses pemilihan berjalan aman, lancar, tertib dan terjauhkan dari gangguan, serta terhindarkan dari kemunculan klaster baru penularan Covid-19. Ini mengingat sebagian daerah Wonogiri ada yang berstatus zona merah, kuning dan hijau. Kepada petugas dipesankan untuk mematuhi protokol kesehatan dan senantiasa menjaga kesehatan.

Kapolres Wonogiri AKBP Christian Tobing, menegaskan, ukuran sukses pengamanan ketika masyarakat bisa melakukan pemilihan dengan aman, dan senantiasa terjaga kesehatannya, serta tidak memunculkan klaster baru penularan Covid-19.

Kepala Dinkes Kabupaten Wonogiri, Dokter Adhi Dharma, menyebutkan, seluruh petugas pengamanan Pilkada baik itu dari TNI dan Polri, telah dilakukan tes Swab semuanya, dengan hasil negatif. Kepada masyarakat, diserukan untuk mematuhi protokol kesehatan.

Bambang Pur-mul