SURAKARTA (SUARABARU.ID) – Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berhasil menduduki 10 besar Kampus Berkelanjutan Terbaik di Indonesia berdasar pemeringkatan UI GreenMetric 2020. Kepastian ini muncul, menyusul penyerahan Plakat penghargaan Kampus Berkelanjutan Terbaik di Indonesia.
“Alhamdulillah. Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas anugerah dan karunia yang kami terima hari ini sebagai perguruan tinggi yang berkelanjutan terbaik nomor tujuh di Indonesia. Peringkat ketujuh telah kami emban selama tiga tahun berturut-turut,” kata Rektor UNS Prof Jamal Wiwoho di ruang kerjanya, Selasa (8/12).
Dia mengatakan, Plakat penghargaan Kampus Berkelanjutan Terbaik di Indonesia telah disampaikan melalui Zoom Cloud Meeting yang berlangsung sehari sebelumnya.
Pada kesempatan penyerahan penghargaan yang dihadiri rektor dari berbagai perguruan tinggi, Prof Jamal Wiwoho mengatakan, UNS memiliki semangat dan komitmen kuat mewujudkan diri sebagai perguruan tinggi yang bergerak dinamis dan maju dalam berkontribusi bagi pembangunan berkelanjutan.
Caranya, dengan mengutamakan tata kelola yang berkelanjutan, penerapan teknologi yang ramah lingkungan, serta melalui penerapan perilaku berkehidupan baik di kampus maupun di lingkungan masyarakat.
Dititipkan pesan agar insan pendidikan berkomitmen untuk menjaga kelestarian bumi sebagai warisan kepada generasi penerus bangsa di masa depan. “Suatu kebanggaan bagi Universitas Sebelas Maret bisa menjadi bagian dari sebuah gerakan nasional sekaligus internasional demi mewujudkan bumi yang lestari,” kata Rektor UNS
Dari Humas UNS diperoleh keterangan, dalam acara yang sama Ketua UI GreenMetric 2020, Prof. Riri Fitri Sari mengatakan, penetapan UNS sebagai peringkat ketujuh Kampus Berkelanjutan Terbaik di Indonesia UI GreenMetric 2020 telah melewati berbagai indikator penilaian.
“Bobot indikator penilaian terdiri atas keadaan dan infrastruktur kampus sebesar 15 persen, energi dan perubahan iklim sebesar 21 persen, pengelolaan sampah sebesar 18 persen, penggunaan air sebesar 10 persen. Juga transportasi, pendidikan dan riset masing masing 18 persen“, terangnya.
Bagus Adji-trs