blank
Cacat fisik tidak menghalangi pengurus dan anggota DBM berkumpul untuk memeringati HDI 2020. (Foto : SB/Ist)

BLORA (SUARABARU.ID) – Sederhana namun penuh makna, tergambar saat peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2020 yang diperingati warga disabilitas di Blora, Jawa Tengah, Kamis (3/11/2020).

Peringatan HDI kali ini, Komunitas Difabel Blora Mustika (DBM), melaksanakan dengan doa bersama dan tasyakuran di sekretariat DBM di Desa Kamolan, Kecamatan Blora Kabupaten Blora.

Sejumlah perwakilan disabilitas perempuan dan laki-laki hadir untuk HDI. Lantaran masih dalam kondisi pandemi Covid-19, jajaran DBM melaksanakan sesuai aturan pemerintah, patuh protokol kesehatan (prokes).

“Masih dalam kondisi pandemi Covid-19, kami hanya undang perwakilan saja yang bisa hadir,” kata Ketua DBM, Abdul Ghofur.

Di kesempatan itu, Ghofur mengajak seluruh penyandang disabilitas tetap semangat dalam menjalani hidup di tengah masyarakat.

Tidak cukup hanya semangat, Ghofur memotivasi para penyandang disabilitas di Blora bisa hidup mandiri, hidup tanpa menggantungkan orang lain.

blank
Para penyandang disabilitas yang tergabung dalam DBM, menandani HDI dengan tasyakuran dan potong tumpeng bersama di sekretariat DBM Blora. (Foto : SB/Ist)

Punya Usaha

Ketua DBM menyebut  penyandang disabikitas diciptakan mulia oleh Allah. Maka harus tetap bangga, terus semangat dan tidak boleh minder.

“Kita harus bisa hidup mandiri agar tidak diremehkan oleh lingkungan,” tandas Ghofur.

Menurut Ghofur, salah satu cara bisa mandiri itu, penyandang disabilitas harus pinya tekat kuat, dan memiliki usaha, karena kalau mencari pekerjaan banyak kendala.

“Harus punya usaha. Harus istikhomah. Jangan pindah-pindah usaha. Meski kecil harus sabar, dan tetap ditekuni,” tandas Ketua DBM.

Saat peringatan HDI 2020, sebanyak lima belas penyandang disabilitas yang tergabung dalam Komunitas Motor Disabilitas Jepara (KMDJ), sempat mampir ke sekretariat DBM untuk ikut merayakan kegiatan HDI.

KMDJ memilih menggelar touring ke 12 kota di Jawa Tengah sebagai bentuk memeriahkan HDI tahun ini.

Di Blora sendiri, menurut Ghofur, terdapat lebih dari 20.000 penyandang disabilitas yang tersebar di 16 kacamatan.

Namun sejauh ini, tidak sedikit para penyandang disabilitas yang malu keluar rumah, dan keluarganya ada yang menutup-nutupi keberadaannya.

Wahono-mm