BLORA (SUARABARU.ID) – Petugas Kesehatan jajaran Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Kamis (3/12/2020), turun lagi ke Desa Seso, Kecamatan Jepon, untuk melakukan pemeriksaan swab lanjutan pada warga setempat
Kegiatan contact tracing (penelusuran kontak) kasus klaster pengajian rutin yang berlangsung di Desa Seso, diikuti 16 warga dari 25 nama.
Dijelaskan dr. Vera Viviana Deo Gracia, dokter ahli Pertama UPTD Puskesmas Jepon, bahwa swab test digelar oleh Puskesmas setempat terhadap warga yang kontak langsung dengan pasien positif Covid -19.
Dari 25 orang yang diundang dan seharusnya datang, kata Vera, hanya 16 warga yang mengikuti swab.
“Pemeriksaan swab 16 orang, 15 orang hadir ke balai desa Seso, satu orang mempunyai gejala dan tidak bisa berdiri, swab dilakukan di rumahnya,” terang Vera Viviana.
Swab test sendiri, digelar sekitar pukul 09.00 WIB dan semua petugas mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap tiba di balai desa Seso langsung melakukan swab kepada warga setempat.
Dijelaskan Vera, 16 warga yang mengikuti swab test, 15 orang dengan kondisi sehat tidak ada gejala, dan satu orang kondisinya tidak bisa berdiri karena sakit pegal-pegal.
Lansia
“Sebenarnya satu pasien yang di rumah kondisinya bagus, tapi karena sudah lansia dan mengaku kalau berdiri merasa sakit pegal-pegal, petugas datang ke rumahnya,” jelas Vera.
Turut mengawal dan memantau jalannya swab, personel Babinsa dan Bhabinkamtibmas Desa Seso, Kecamatan Jepon, guna memastikan pelaksanaan swab test berjalan lancar dan aman.
Sebelumnya, Selasa (1/12/2020), sebanyak 15 warga telah menjalani swab test di kantor balai desa Seso, sebagai tindak lanjut ditemukannya 27 warga yang terpapar Covid-19.
Diberitakan Selasa (1/12/2020), 15 orang warga Seso diperiksa swab, dan Kamis (hari ini, Red) sebanyak 25 orang yang seharunya hadir untuk menjalani swab.
Swab digelar di Desa Seso, setelah sebanyak 27 warga Desa Seso, Kecamatan Jepon, Blora, dinyatakan terpapar virus corona. Diduga kasus baru itu menular dari kegiatan pengajian bulanan rutin.
Menurut mantan Kepala Dinkes setempat, Henny Indriyanti, kasus baru itu terdeteksi setelah ada satu warga terpapar Covid -19, selanjutnya dilakukan contact tracing, dan ditemukan warga lainnya tertular virus corona.
Kepala Desa (Kades) Seso, Ngatmin, membeber data jumlah warga yang terpapar Covid -19 hasil dari test swab nakes Puskesmas Jepon, 27 warganya dinyatakan positif virus corona.
Menurut Ngatmin, swab pertama 18 November 2020 ada 11 orang positif virus corona, swab kedua 25 November 2020 sebanyak 16 yang positif, jadi semua 27 warga kami positif Covid -19.
Dampak dari penularan virus corona tersebut, kegiatan pengajian dihentikan sementara dan warga yang terpapar Covid -19 diharuskan karantina (isolasi) mandiri di rumah.
Wahono-Wahyu