WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Pemkab Wonosobo melalui Satuan Tugas Penanganan Covid-19 terus menguatkan upaya edukasi protokol kesehatan dalam upaya pencegahan penyebaran virus Corona, terlebih kini telah tembus lebih dari 3000 yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Selain melalui upaya penegakan dan penertiban di lapangan oleh petugas gabungan, yang secara periodik menggelar operasi di berbagai titik keramaian, edukasi secara masif juga terus dilakukan melalui sarana media online, baik website maupun media sosial.
Koordinator Bidang Komunikasi Publik Satgas Penanganan Covid-19 Pemkab Wonosobo Eko Suryantoro, Kamis (3/12), menjelaskan langkah yang telah dilakukan merupakan upaya optimalisasi media berbasis internet, untuk edukasi publik agar turut berpartisipasi dalam pencegahan Covid-19.
“Sosialisasi dan edukasi sudah dilakukan sejak awal masa pandemi lalu, dengan memberdayakan berbagai potensi yang dimiliki, seperti LPPL Radio Pesona FM untuk fasilitasi publikasi dan talkshow,” ujar pria yang juga menjabat Plt Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinsos PMD) Wonosobo.
Selain itu, menurutnya, sosialisasi pencegahan virus Corona juga dilakukan melalui media massa cetak maupun onlinedan website dan media sosial resmi Pemkab di Facebook, Instagram, Twitter dan juga kanal streaming Youtube.
Warga, diakui Eko, memang semestinya mendapatkan lebih banyak lagi upaya edukasi, mengingat era adaptasi kebiasaan baru (AKB) yang digaungkan pemerintah ternyata belum sepenuhnya dipahami dengan baik.
“Banyak yang masih berpendapat bahwa AKB atau juga dikenal luas dengan istilah new normal itu merupakan kebebasan untuk keluar rumah dan aktifitas seperti biasa tanpa terikat aturan,” jelasnya.
Padahal, Peraturan Bupati No : 47 tahun 2020 tentang Perubahan Perbub 38 tentang Pedoman Pelaksanaan Adaptasi Kebiasaan Baru, disebut Eko, telah diterbitkan demi mencegah meluasnya penyebaran virus corona di Wonosobo.
Protokol Kesehatan
Dalam Perbup, Eko menyebut, Pemkab Wonosobo tetap memberlakukan pembatasan dalam berbagai aktifitas warga, yaitu dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, demi menjaga kesehatan mereka.
“Karena itulah, sebagai OPD teknis dalam upaya penyebarluasan informasi dan komunikasi kepada publik, saya memilih untuk memanfaatkan sarana-sarana yang ada secara maksimal,” katanya.
Dikatakan Eko, website dan media sosial dipilih untuk menjadi sarana edukasi mengingat kecepatan dan luasnya daya jangkau ke berbagai lapisan masyarakat. Warga bisa mengakses informasi terkini soal Covid-19 kapan dan di mana pun.
“Laman resmi corona.wonosobokab.go.id menjadi sumber utama informasi mengenai perkembangan aktual harian COVID-19, dengan konten berisi data-data terbaru yang diunggah hampir setiap hari,” sebutnya.
Melalui kanal website tersebut, masyarakat akan bisa dengan mudah mengetahui sejauh mana progress perkembangan penanganan virus korona, termasuk jumlah test swab yang dilakukan, pertambahan kasus positif, jumlah kesembuhan dan jumlah dirawat hingga jumlah warga yang meninggal dunia.
Melalui kanal media sosial, baik facebook, instagram, twitter dan youtube, publik akan dapat mengetahui hingga sejauhmana upaya mulai dari langkah pencegahan hingga penanganan. Termasuk di penyediaan rumah singgah sementara bagi warga yang menjalani isolasi secara komunal.
“Selain di RSUD Setjonegoro, RSI dan RS PKU Muhammadiyah, pemerintah juga menyediakan fasilitas karantina di BLK Kertek, Bapelkes Sumberan, SKB Sidojoyo, dan Gedung Eks Dinas Pertanian yang memiliki daya tampung 200 tempat tidur,” urainya.
Pihaknya berharap dengan semua upaya edukasi dan penyediaan fasilitas tersebut, warga tidak lagi merasa sungkan atau bahkan takut untuk memeriksakan diri apabila merasakan ada gejala terpapar Covid-19.
Muharno Zarka-mul