MAGELANG (SUARABARU.ID) – Kepala BPBD Kabupaten Magelang Edi Susanto memberikan data sampai pukul 18.00 hari ini jumlah pengungsi Merapi sebanyak 795 jiwa. Mereka diungsikan di sembilan tempat.
Pemerintah Kabupaten Magelang memberlakukan status siaga darurat bencana erupsi Gunung Merapi, sehingga kelompok rentan diungsikan ke desa saudara (desa penyangga).
Disebutkan, sebanyak 250 jumlah pengungsi dari Dusun Babadan 1, Desa Paten, diungsikan di Gedung TEA Desa Banyurojo, Kecamatan Mertoyudan. Lalu 171 warga Dusun Babadan 2 di Gedung TEA Desa Mertoyudan, Kecamatan Mertoyudan.
23 warga Dusun Trono, Desa Krinjing, di Balaidesa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan. 47 warga Dusun Pugeran di Balaidesa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan. 52 warga
Dusun Trayem di Balaidesa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan. Jumlah pengungsi dari Desa Krinjing sebanyak 122 jiwa.
Lalu 18 warga Dusun Batur Ngisor, Desa Ngargomulyo di Gedung NU Dusun Ketaron, Desa Tamanagung, Kecamatan Muntilan. 43 warga Dusun Gemer di Gedung Futsal Dusun Tejowarno Desa Tamanagung, Kecamatan Muntilan. 31 warga Dusun Ngandong di Gedung PPP Dusun Sidoharjo, Desa Tamanagung, Kecamatan Muntilan. 28 warga Dusun Karanganyar di PAY Muhammadiyah, Dusun Nglawisan, Desa Tamanagung, Kecamatan Muntilan.
132 warga Dusun Banaran, Dusun Gondangrejo, Dusun Keningar, Desa Keningar di gedung sekolah SDN 1 Ngrajek dan rumah kepala desa Ngrajek. “Desa Keningar di luar rekomendasi prakiraan bahaya BPPTKG namun atas dasar rasa takut dan trauma akibat kejadian erupsi maka pemerintah desa memfasilitasi evakuasi pengungsian,” jelasnya.
Dia juga menjelaskan, upaya penanganan yang dilakukan antara lain sektor dapur umum melakukan pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi. Dukungan personel di dapur umum pengungsi dari Tagana dan relawan.
Upaya lain memastikan jalur permintaan barang logistik dan barang logistik masuk satu pintu. Membangun komunikasi di sektor logistik di setiap pos pengungsian. Juga pendataan ke luar masuk barang logistik dari bantuan donatur maupun pengadaan.
Juga mendirikan pos kesehatan, pengecekan kesehatan dan rapid test para pengungsi. Dilakukan juga kegiatan trauma healing untuk para pengungsi.
Eko Priyono-trs