SEMARANG (SUARABARU.ID) – Mengantisipasi adanya lonjakan arus lalu lintas (lalin), kendaraan berat tidak diperbolehkan melintas jalan tol. Kendaraan berat akan dialihkan ke jalan pantura.
“Kendaraan berat kami keluarkan ke jalur Pantura. Jadi yang melintas di Pantura rata-rata kendaraan berat,” ujar Dirlantas Polda Jateng, Kombes Pol M. Rudy Syafirudin, Kamis (29/10).
Kepadatan arus kendaraan lalu lintas di jalan tol Semarang-Batang dalam liburan peringatan Maulid Nabi SAW, sudah mulai terasa pada masa liburan panjang di akhir Oktober 2020 ini.
Dari pantauan Kamis (29/10/2020) hingga siang, di jalan Pantura Batang-Kendal, sejumlah kendaraan berplat nomor luar Jateng mulai memadati gerbang tol maupun ruas jalur Pantura. Kendaraan yang melintas dari arah Barat, pelat nomor kendaraan kebanyakan dari Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan daerah lainnya.
Dirlantas menyampaikan, kepolisian tidak melakukan penindakan terhadap kendaraan yang masih melintas di jalan tol. Pemberlakuan kendaraan berat tidak boleh masuk tol sejak (27/10) kemarin hingga (29/10).
Ia telah menempatkan personel untuk bersiaga, menghalau dan mengeluarkan kendaraan berat yang masih nekat melintas di jalan tol.
“Jadi mau ketemu di mana pun kendaraan berat melintas di jalan tol akan kami keluarkan,” tegasnya
Ditlantas Polda Jateng memperkirakan, peningkatan jumlah kendaraan yang melintas di wilayah Jawa Tengah pada libur panjang akhir Oktober 2020 ini, yakni peningkatan sebesar 40 persen dari biasanya.
Sudah Rapid Test
Di gerbang tol Kalikangkung, yang terletak di perbatasan Kabupaten Batang dan Kendal juga mulai nampak kepadatan arus kendaraan.
Selain truk, dan bus, mayoritas jalan Pantura Batang-Kendal dipadati oleh kendaraan pribadi.
Beberapa nampak keluar dari gerbang tol Kalikangkung untuk mencari tempat istirahat, dan singgah ke sejumlah tempat makan.
Sejumlah pengguna jalan yang keluar dari gerbang tol Kalikangkung mengaku, sengaja mengisi waktu libur dengan mengunjungi saudara di wilayah Jateng.
“Saya dari Cirebon mau ke Solo, karena esok hari libur panjang jadi saya manfaatkan untuk berkunjung ke keluarga,” papar Sholeh, di rumah makan sekitar gerbang tol Kalikangkung.
Ia menjelaskan, sebelum melakukan perjalanan ia bersama keluarga sudah mengikuti rapid test. “Buat jaga-jaga, dan memastikan kalau anggota keluarga tidak ada yang terpapar covid-19. Kalau tidak ada bekal kesehatan saya juga tidak berani mengunjungi keluarga di Solo,” imbuhnya.
Seorang warga Kaliwungu, Hani mengatakan, peningkatan jumlah kendaraan terjadi dengan terlihatnya kendaaan yang melintas di jalan-jalan dengan nomor kendaraan luar kota, seperti Surabaya, Bandung, dan Solo.
“Waktu libur ini juga digunakan untuk menengok keluarga di kampung. Kapan lagi ada waktu libur kalau enggak dipakai untuk menyambung silaturahmi dengan keluarga dan sanak famili,” kata Hani.
Hari libur nasional, Peringatan Maulid Nabi SAW dan cuti bersama sejak Rabu (28/10) hingga Minggu (1/11), ternyata juga dimanfaatkan untuk pulang kampung. Apalagi karena pergerakan warga sempat tertunda dengan adanya larangan mudik Lebaran 2020 lalu.
Absa-trs