KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Banjir yang menerjang wilayah Kebumen selama dua hari menyebabkan 13 desa di dataran rendah di Kecamatan Adimulyo, hingga Rabu (28/10) masih terendam. Warga membutuhkan air bersih, makanan, selimut serta perahu karet.
Kabag Humas Setda Kebumen Eko Purwanto yang mengutip data Pusdalops Penanggulangan Bencana BPBD Kebumen menerangkan, hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Kebumen sejak Minggu Pukul 21.00 sampai Selasa pagi mengakibatkan beberapa kejadian bencana alam banjir di Kecamatan Adimulyo.
Menurut Eko Purwanto, 13 desa di Kecamatan Adimulyo yang terdampak banjir dan tergenang meliputi Desa Arjosari, Bonjok, Meles, Arjomulyo, Caruban, Sidomukti, Adiluhur, Kemujan, Tegalsari Tepakyang, Sekarteja, Mangunharjo dan Sugihwaras.
Sedangkan Plt Kepala Pelaksana BPBD Kebumen Teguh Kristiyanto menjelaskan, dari tiga belas desa di wilayah Kecamatan Adimulyo yang terdampak banjir tersebut dengan jumlah penduduk terdampak 3.232 keluarga dan 9.000 jiwa masih terisolasi, termasuk 716 anak balita dan 59 ibu hamil. Ketinggian air antara 60 cm- 80 cm.
“Tidak ada pengungsian karena masyarakat masih bertahan di rumah atau di rumah tetangga yang masih bisa ditinggali. Pemerintah desa telah diminta untuk melakukan antisipasi apabila terjadi peningkatan air dengan mencari tempat aman untuk mengungsi,”jelas Teguh Kristiyanto.
Menyinggung kebutuhan mendesak untuk segera dicukupi, menurut laporan Pusdalops BPBD Kebumen yakni air bersih, logistik makanan, selimut dan perahu karet. Saat ini BPBD Kebumen telah menyiapkan instalasi pengolahan air minum (IPAM) untuk mencukupi kebutuhan air bersih yang ditempatkan di Kecamatan Adimulyo dan akan distribusikan ke desa-desa terdampak.
Teguh menambahkan, saat ini disiapkan 2 armada tangki air 5000 liter. Sedangkan Dapur Umum BPBD melalui PMI Kebumen telah mendistribusikan bantuan nasi bungkus sebanyak 2.500 bungkus, 1.500 bungkus di distribusikan ke Kecamatan Adimulyo.
Di sisi lain, bantuan dan kepedulian sosial dari berbagai pihak terus mengalir kePMI Kebumen untuk membantu mengatasi bencana banjir dan longsor. Di antaranya dari pengusaha plastik Naga Semut Handoko beras sebanyak 1 ton. Sumbangan uang tunai juga datang dari lembaga pendidikan dan yayasan.
Komper Wardopo