SEMARANG (SUARABARU.ID)– Guna meningkatkan kompetensi dosen dalam tri dharma perguruan tinggi sehingga menghasilkan research yang berkulaitas yang dapat membantu memberikan solusi permasalahan psikologi di masyarakat, Fakultas Psikologi Universitas Semarang (USM) menggelar workshop metodologi penelitian kuantitatif pada tanggal 21-22 Oktober 2020 di Gedung T Fakultas Psikilogi USM.
Workshop yang digelar selama dua hari ini diikuti para dosen dan tenaga kependidikan Fakultas Psikologi USM dengan menghadirkan narasumber dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro (Undip) Prof Drs H Imam Ghozali Mcom PhD Ak dengan moderator Ketua Program Studi S1 Fakultas Psikologi USM Ibu Anna Dian Savitri SPsi MSi Psikolog.
Menururt Dekan Fakultas Psikilogi USM Dr Rini Sugiarti SPsi MSi Psikolog bahwa tujuan dari workshop ini adalah untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian dosen psikologi USM sehingga akan memberikan konstribusi bagi masyarakat.
“Kalau penelitian para dosen psikologi semakin baik kualitasnya maka akan semakin bermanfaat bagi masyarakat dalam membantu memberikan solusi dari permasalahan psikologi” ungkap Rini.
Sementara Prof Imam Ghozali menyampaikan materi terkait bagaiaman seorang peneliti mampu mengangkat permasalahan melalui metode penelitian yang tepat serta memahami teknik metode penelitian yang dipilih.
“Dengan memahami teknik metologi penelitian yang dipilih dengan tepat, akan menghasilkan analisa yang valid sehingga hasil penelitian penelitian bisa dipertangugngjawabkan” ungkap Prof Imam.
Prof Imam juga menambahkan bahwa teori metodologi penelitian dibagi menjadi dua yaitu Induktif (Observasi Empiris) dan deduktif (menggambarkan, menjelaskan, dan meramalkan).
Permasalahan penelitian (problem definition) tidak berarti ada kesalahan serius dengan situasi sekarang dan perlu penyelesain.
“Masalah penelitian juga mengindikasikan kepentingan pada isu untuk menemukan jawaban terbaik dan akan mampu memperbaiki keadaan sekarang, masalah penelitian didefiniskan sebagai situasi dimana ada kesenjangan (gap) antara yang sesungguhnya dan situasi yang diharapkan”, tambahnya.
Saiful Hadi- USM
.