BLORA (SUARABARU.ID) – Secara bergantian anggota Polres Blora yang bertugas di Polsek Tunjungan, belakangan ini harus aktif turun ke kawasan Pos Ngancar untuk mengamankan pohon turus jalan yang ndoyong, rawan roboh dan membayakan pengguna jalan.
Di jalan raya Blora-Ngawen pada KM-6,7 itu terdapat dua pohon mahoni yang membuat warga waswas dan ketar-ketir, karena dalam kondisi sudah lama ndoyong dengan sebagian rantingnya menggelayut melengkung diatas badan jalan provinsi.
“Banyak warga mengaku waswas, apalagi ini sudah masuk musim hujan angin, kami harus rajin memantau dan amankan,” kata Kapolres Blora AKBP Ferry Irawan melalui Kapolsek Tunjungan AKP Budiyono, Selasa (20/10/2020).
Menurut AKP Budiyono, dua pohon yang rawan roboh dan sudah melengkung persis di badan jalan itu ada di depan pabrik garmen PT Jayabe, bahkan saat tronton dan kendaraan tinggi dari arah timur harus perlahan ambil posisi kanan.
Agar tidak menhantamj pohon yang melengkung diatas badan jalan, truk tronton dan sejenisnya dari arah Blora ke barat harus berhati-ati atau berhenti, ambil posisi kanan agar tidak nyangkut pohon.
“Jika tidak hati-hati, truk-truk troton atau kendaraan tinggi lainnya bisa nyangkut batang pohon yang melengkung di jalan,” tambah AKP Budiyono.
DPRD Bereaksi
Maka untuk cegah dini terjadinya kecelakaan akibat pohon ndoyong tersebut, Kapolsek Tunjungan tidak hanya menurunkan anggotanya untuk pengamanan, namun berharap Bina Marga (BPJ, Red) segera turun melakukan penebangan.
“Pohon itu bukan milik perorangan, jadi yang berwenang eksekusi atau menebang ya Bina Marga,” kata AKP Budiyono.
Sementara itu Kepala Balai Pengelolaan Jalan (BPJ) Wilayah Purwodadi, Joko Winangun, menyampaikan terima kasih atas informasi dan dukungan aparat kepolisian terkait pohon turus jalan yang membahayakan lalu lintas umum.
BPJ yang wilayah kerjanya meliputi Kabupaten Blora, Grobogan dan Sragen, kata Joko, merespons cepat adanya pohon turus jalan yang rawan roboh untuk segera menurunkan tim ke lokasi.
“Terima kasih informasi dan dukungan kawan-kawan kepolisian mengamankan lokasi pohon yang membahayakan itu, tim kami segera turun lokasi,” tandas Joko Winangun melalui telepon.
M. Indarwati (42), warga Kelurahan Ngawen, Kecamatan Ngawen, Blora, saat melintas dibawah pohon yang ndoyong mengaku ketar-ketir, sehingga dia lebih memilih pelan dan jalan agak ke utara (sisi pinggir utara) jalan.
“Saat melintas dibawah pohon itu, saya juga waswas, ya lebih baik mengerem motor dan jalan pelan-pelan saja,” beber Darwati (39), warga Tunjungan, Blora.
Terpisah Wakil Ketua Dewan Perwkailan Rakyat Daerah (DPRD) Blora, Siswanto, juga membenarkan adanya pohon yang rawan roboh dan membahayakan pengguna lalu lintas jalur Blora-Purwodadi-Semarang di Pos Ngancar tersebut.
“Jangan sampai ada kejadian buruk yang menimpa warga, langsung saja BPJ cepat tanggap dan turun untuk tebang pohon itu,” tandas wakil rakyat asal Ngawen, Blora, Jawa Tengah.
Wahono-Wahyu