JEPARA (SUARABARU.ID)- Baru-baru ini dunia kerelawanan terusik ketika ada tim relawan yang sedang bertugas dalam misi kemanusiaan memberikan pelayanan kesehatan untuk pihak-pihak yang terdampak akibat kerusuhan demonstrasi yang berujung ricuh pada selasa malam tanggal 13 Oktober 2020 di jalan Menteng Raya Jakarta Pusat, justru mendapatkan tindakan represif
Pasdahal tim relawan medis ini bertugas membuka pelayanan perawatan yang diperuntukkan tidak hanya bagi pendemo saja melainkan juga untuk aparat keamanan dan warga sipil yang terdampak kerusuhan. Bukannya mendapatkan dukungan melainkan relawan dari tim Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) justru mendapatkan perlakuan represif. Setidaknya ada 4 relawan yang menjadi korban tindakan represif aparat keamanan dan mendapatkan luka berdarah di bagian kepala.
Mendengar kabar tersebut, Ketua Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Kabupaten Jepara menyampaikan,”turut menyesalkan atas terjadinya tindakan represif terhadap teman relawan kami dari MDMC yang sedang bertugas dengan memberi layanan kesehatan. Tapi malah mendapatkan perlakuan yang tidak mengenakkan dan justru terjadi keributan dari keduanya hingga mengakibatkan luka dibagian kepala dari pihak relawan MDMC” tutur Muhammad Husni Azam.
Pihaknya juga berharap agar kejadian ini tidak terulang kembali dalam kesempatan lain dan meminta aparat lebih bijak dalam melakukan tindakan terhadap relawan yang sedang bertugas dalam kemanusiaan.
Muhammad Husni Azam juga berharap, “agar kejadian ini tidak terulang kembali ditempat lain dan juga kepada teman relawan lainnya yang sedang bertugas atas dasar kemanusiaan, juga meminta kepada aparat untuk melindungi dan mengayomi temen-temen relawan ketika sedang bertugas”.
Rdksi/ ua