blank
Kapolres Kebumen AKBP Rudy Cahya Kurniawan memberi pembinaan dan melakukan hipnoterapi kepada para tersangka demo anarkis yang umumnya masih pelajar.(Foto:SB/Ist)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Para pelajar tersangka demo anarkis di depan Gedung DPRD Kebumen  luluh setelah dihipnoterapi dan diberi pembinaan oleh Kapolres Kebumen AKBP Rudy Cahya Kurniawan, Senin (12/10).

Para pelajar sungkem kepada orang tua sembari memohon maaf. Hal ini dilakukan setelah para pelajar dihipnoterapi massal oleh Kapolres AKBP Rudy Cahya Kurniawan. Para tersangka  yang berstatus pelajar secara sukarela tanpa paksaan meminta maaf.

Setelah diberikan pemahaman oleh Kapolres, para pelajar tersadar apa yang telah dilakukan saat melakukan pelemparan pada aksi menolak UU Cipta Kerja di halaman DPRD Kebumen Jumat (8/12) ternyata melanggar hukum. Aksi pelemparan batu dan perusakan fasilitas umum merupakan pelanggaran.

blank
Disaksikan Kapolres AKBP Rudy Cahya Kurniawan para pelajar tersangka demo anarkis di DPRD Kebumen sungkem kepada orang tuanya di Mapolres.(Foto:SB/Ist)

“Para pelajar ini kita kumpulkan, kita sadarkan. Kita gunakan metode hipnoterapi, komunikasi dari hati ke hati. Hasilnya mereka mengakui kesalahannya, dan berjanji tidak mengulanginya lagi,”jelas AKBP Rudy Cahya Kurniawan.

Para tersangka  juga menangis serta berjanji tidak akan mengulangi lagi untuk melakukan unjuk rasa jalanan dan melakukan pelemparan batu serta perusaka fasilitas umum. Mereka pun mengaku hanya ikut-ikutan melakukan pelemparan batu kepada petugas pengamanan Polres Kebumen karena terpancing.

Aksi demo yang dilakukannya bersama dengan teman-temannya pada hari Jumat (9/10) lalu berawal dari ajakan melalui poster ataupun meme yang beredar viral di group whatsapp ataupun medsos. Mereka meyakini apa yang dilakukan sebagai aksi solidaritas.

“Maafkan saya Pak. Saya sudah bikin bapak kecewa. Saya tidak akan mengulanginya lagi,”ucap salah satu pelajar saat sungkem kepada orang tuanya.

blank
Seorang remaja tersangka demo anarkis di DPRD Kebumen sungkem pada orang tuanya di Mapolres setempat.(Foto:SB/Ist)

Terlihat pula para orang tua berkaca-kaca melihat anaknya mengakui kesalahan. “Kami mohon maaf pak, atas ulah anak kami. Akan kami awasi lagi supaya tidak terulang,” ucap orang tua.

Suasana Rupatama Mapolres Kebumen berubah dramatis. Mungkin karena semula para orang tua kecewa atas tindakan anaknya, berubah haru saat anaknya mengakui kesalahan dan penyesalannya.

Sebelumnya Polres Kebumen telah mengamankan 8 pelaku anarkis dalam demo di depan Gedung DPRD Kebumen pada hari Jumat lalu. Bahkan bersamaa orang tua dan guru sekolah mereka  menyatakan tidak akan lagi mengikuti unjuk rasa jalanan.

Para perusuh yang diamankan Polres rata-rata pelajar setingkat SMA. Mereka  melakukan pelemparan kepada petugas pengamanan unjuk rasa. Fasilitas umum di Alun-alun Kebumen dilaporkan rusak dalam aksi tersebut.

Komper Wardopo