blank
Petugas STPP Covid-19 Kertek melakukan penyemprotan disinfektan di sekitar Pasar Kertek Wonosobo. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO (SUARABARU.ID)-Pemkab Wonosobo memutuskan untuk menutup Pasar Kertek untuk waktu tiga hari ke depan, terhitung mulai Senin (12/10) hingga Rabu (14/10) mendatang.

Selama tiga hari tersebut, pasar tradisional terbesar kedua di Wonosobo, yang terletak pada jalur padat lalu lintas penghubung Wonosobo, Temanggung, Purworejo dan Magelang tersebut disterilkan dengan semprotan desinfektan demi menekan potensi penularan virus Corona.

Terpaparnya 10 pedagang Pasar Kertek oleh penyakit Covid-19 menjadi dasar dari penutupan aktfitas jual beli. Selama pasar ditutup dilakukan penyemprotan cairan desinfektan oleh petugas Satuan Tugas Percepatan Penanganan (STPP) Covid-19.

Kepala Bidang Pasar, Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Wonosobo, Suprayitno, mengungkapkan selain sterilisasi, petugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) juga akan melakukan pelacakan kontak erat, termasuk kepada para jajaran UPT Pasar Kertek.

Camat Kertek, M Said ketika ditemui di sela aktfitas desinfeksi bersama BPBD Wonosobo menuturkan pihaknya telah melakukan upaya sosialisasi kepada para pedagang sebelum penutupan Pasar Kertek dilakukan.

“Koordinasi dengan Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Kertek sudah dilakukan. Diharapkan semua pihak bisa memahami dan juga persiapan agar selama tiga hari ini tidak melakukan aktifitas jual beli di Pasar Kertek,” terangnya.

Said berharap dengan ikhtiar penyemprotan menggunakan cairan desinfektan dan upaya tracking oleh petugas terkait, tidak ada lagi pertambahan warga terpapar Covid-19, sehingga semua pihak bisa beraktifitas seperti sebelumnya.

“Kami juga tak henti-henti berupaya menyampaikan sosialisasi dan edukasi kepada seluruh warga masyarakat, termasuk melalui Satgas Desa/Kelurahan agar setiap warga yang keluar rumah menaati protokol kesehatan demi mencegah dari penularan Covid-19 ini,” tandasnya.

Protokol Kesehatan

blank
Sekda Wonosobo, One Andang Wardoyo. Foto : SB/Muharno Zarka

Selaras dengan Said, Sekretaris Daerah, One Andang Wardoyo membenarkan keputusan Pemkab Wonosobo menutup Pasar Kertek adalah demi menghindari munculnya klaster baru penularan virus Corona.

Menurutnya, penutupan Pasar Kertek tersebut merupakan upaya untuk memutus rantai penyebaran dan penularan penyakit Covid-19 di masyarakat, pembeli dan kalangan pedagang.

“Dengan ditemukannya 10 pedagang Pasar Kertek yang terkonfirmasi positif Covid-19 maka untuk melindungi yang masih sehat dan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 STPP Covid-19 merasa perlu melakukan desinfeksi area pasar,” ujarnya.

Dikatakan One Andang, konsekuensi dari penyemprotan adalah penutupan, agar tidak ada barang milik pedagang yang terkena cairan desinfektan.

Kondisi yang terjadi di Pasar Kertek, diakuinya, menimbulkan keprihatinan Pemkab Wonosobo, mengingat hal itu menandakan warga setempat sekarang acuh terhadap perkembangan penularan Sars COV-2.

Warga yang sudah sadar pun, diakui Andang, tidak sedikit. Namun dengan masih adanya orang-orang yang cenderung meremehkan protokol kesehatan dan menganggap Covid-19 tidak ada maka akan semakin sulit memutus mata rantai penyebarannya.

Sampai Senin (12/10), Andang menyebut data perkembangan jumlah warga terkonfirmasi5 secara akumulasi telah mencapai 879 orang, dengan 427 sedang dalam perawatan, 416 dinyatakan sembuh, dan 36 lainnya meninggal dunia.

“Pemkab Wonosobo tidak henti hentinya mengingatkan, agar warga mengikuti protokol kesehatan guna mencegah penyebaran virus Covid-19. Sementara perekonomian tetap bergerak, dan kesehatan juga tetap terjaga,” tegasnya.

Warg dihimbau untuk selalu disiplin dalam 3M, yaitu mengenakan masker, menjaga jarak aman dengan orang lain, serta rajin mencuci tangan setelah menyentuh benda-benda asing yang berpotensi menjadi pembawa virus Corona.

Muharno Zarka-Wahyu