JEPARA(SUARABARU.ID)–  Tidak hanya melalui pendekatan kesehatan, dalam menghadapi Covid-19  tetapi juga dilakukan pendekatan  keagamaan. Rabu, (7/10/2020) pagi, 3 pemuka agama dari agama berbeda memimpin doa bersama lintas agama untuk menghadapi pandemi Covid-19.

Kegiatan yang dikemas dalam doa bersama dan silaturahim oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Jepara dan Pemerintah Kabupaten Jepara, kali ini dilaksanakan di Kecamatan Keling.

Secara bergantian, tiga pemuka agama tersebut masing-masing dari Kyai Abdul Kholiq mewakili umat Islam, Pendeta David Sriyanto mewakili umat Kristen dan Gunandar mewakili umat Budha. Hadir secara langsung Bupati Jepara Dian Kristiandi, didampingi jajaran Ketua MUI Jepara KH. Mashudi, Ir. Sholih, dan Khoeron Syarifudin

Dalam sambutannya, Bupati Jepara Dian Kristiandi menyampaikan betapa pentingnya keberadaan para tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam membantu pemerintah melakukan edukasi soal protokol kesehatan kepada masyarakat.   “Kami mohon para tokoh agama ikut memberikan sosialisasi kepada umatnya masing-masing. Karena akan sangat efektif dan bisa diterima oleh lingkungannya,” kata Bupati Dian Kristiandi.

Bupati menambahkan jika saat ini pihaknya belum bisa memberikan izin kegiatan pembelajaran tatap muka lantaran Jepara masih belum memenuhi syarat untuk melakukan pembelajaran tatap muka. Berdasarkan surat keputusan bersama (SKB) empat menteri, kegiatan pembelajaran tatap muka boleh dilakukan minimal daerah zona kuning dengan resiko rendah. Sedangkan Jepara masih berada di zona oranye,”ungkapnya.

Hadepe-ua

blank
Doa bersama tiga tokoh agama