SEMARANG (SUARABARU.ID)– Ketua Umum Yayasan Wahid Hasyim Semarang Prof Dr Noor Achmad MA merasa optimistis, Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) Semarang, dalam lima tahun mendatang, akan dapat menjadi kampus go international.
Sejalan dengan itu, dia sangat mendukung Semarang menjadi kota pendidikan,
perdagangan dan budaya internasional.
Hal itu disampaikannya dalam pidato peresmian gedung tujuh lantai di Jalan Menoreh X, Sampangan, Semarang, Sabtu (19/9/2020) lalu. Rektor Unwahas Prof Dr Mahmutarom menjelaskan, gedung tujuh lantai itu digunakan untuk ruang para dekan dan wakil-wakilnya dari sembilan fakultas, serta pelayanan akademik mahasiswa.
BACA JUGA : MTCC Unimma Dukung Kenaikan Cukai Rokok
”Setelah Unwahas memperingati Dies Natalis ke-20 pada bulan lalu, Alhamdulillah kini Unwahas memiliki gedung megah untuk perkantoran dekanat di Kampus Sampangan ini,” kata Mahmutarom.
Upacara peresmian ditandai pengguntingan pita oleh Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi. Setelah itu, Hendy bersama Noor Achmad, Mahmutarom, pembina yayasan Drs H Ali Mufiz MPA dan Drs H Achmad, menekan tombol sirine. Acara dilanjutkan dengan pembacaan doa oleh KH Dzikron Abdullah.
Terlihat hadir di acara itu, Ketua Kadin Jateng, Ketua Umum MUI Jateng Dr KH Ahmad Darodji, Rektor UIN Walisongo Prof Dr Imam Taufiq MAg, para rektor perguruan tinggi dan pimpinan pondok pesantren se-Kota Semarang.
Menurut Noor Achmad, perkembangan Unwahas kini semakin pesat, tidak hanya jumlah mahasiswa dan gedungnya saja, tetapi juga alumni yang sudah mendapatkan kepercayaan dari pemerintah luar negeri. Terbukti, sudah banyak mahasiswa luar negeri yang menugaskan untuk kuliah di Unwahas. ”Di 2025 kita meneguhkan menjadi kampus internasional,” tegasnya.
Makin Maju
Dia pun merasa bangga, dalam situasi yang sulit karena covid-19 dan banyak universitas swasta kesulitan mencari mahasiswa, Unwahas masih dipercaya masyarakat terutama warga Nahdlatul Ulama, untuk menuntut ilmu di kampus itu.
Nantinya Unwahas berencana mengembangkan gedung rektorat, gedung Fakultas Farmasi, serta gedung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, beserta sarana olah raga, untuk mendukung program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR).
”Semuanya akan kami bangun satu kompleks dengan Fakultas Kedokteran di Nongkosawit, Gunungpati seluas 50 hektar,’’ imbuhnya.
Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi berharap, dengan adanya
gedung baru bisa membuat perkembangan Unwahas ke depan semakin maju.
Hendi sapaan akrabnya menjelaskan, dalam upaya percepatan pertumbuhan ekonomi terutama lembaga pendidikan, mempunyai andil yang sangat besar. Syaratnya, kondisi sosial politik harus aman terkendali.
Kerja Sama
”Bahwa kekuatan NU dan kelompok Islam lainnya kompak luar biasa, yang selalu mengedepankan tolerasi dan komunikasi. Kedua, anak-anak mudanya harus kompetitif agar bisa lebih maju,” jelasnya.
Seiring dengan meningkatnya jumlah mahasiswa di sebuah perguruan tinggi, maka
semakin dibutuhkan sarana dan prasarana untuk menunjang proses perkuliahan.
Selain acara peresmian gedung, acara yang digelar bertepatan dengan tanggal 1 Shafar 1442 H ini, juga dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Unwahas dengan dua lembaga pendidikan, Universitas Negeri Semarang (Unnes) dan SMK Ma’arif NU Ungaran.
Menurut Rektor Unwahas, Prof Dr Mahmutarom, MoU ini dilakukan untuk menjalin kerja sama dalam bidang Tridharma Perguruan Tinggi. Jalinan kerja sama ini meliputi bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat di level perguruan tinggi, serta level sekolah menengah kejuruan.
Riyan-Sol