WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Jaringan Perempuan NU Wonosobo mendukung Calon Bupati Afif Nurhidayat (Ketua DPC PDI Perjuangan) dan Wakil Bupati M Albar (Ketua DPC PKB) dalam Pilkada yang akan digelar 9 Desember 2020 mendatang.
Dukungan tersebut dinyatakan di sela-sela acara “Silaturahmi Jaringan Perempuan NU Wonosobo dengan Calon Bupati-Wakil Bupati,” yang digelar di RM Sari Rasa setempat, Jumat (18/9). Ratusan tokoh Fatayat-Muslimat NU dari 15 Kecamatan di Wonosobo hadir dalam acara tersebut.
Silaturrahmi diawali dengan taushiyah politik yang disampaikan tokoh Muslimat NU Wonosobo, Hj Istiqomah Ghofir. Menurutnya, figur Afif-Albar merupakan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati yang tepat untuk membawa Wonosobo ke depan lebih baik dan maju lagi.
“Pilkada Wonosobo 9 Desember 2020 nanti hanya diikuti satu paslon Pak Afif dan Pak Albar. Keduanya telah diusung dan didukung mayoritas partai politik di DPRD Wonosobo. Jadi kader perempuan NU wajib mendukung keduanya untuk memimpin Wonosobo ke depan,” katanya.
Entaskan Kemiskinan
Calon Bupati Afif Nurhidayat mengatakan Wonosobo kini tengah menghadapi tantangan cukup berat untuk mengentaskan kemiskinan, meningkatkan kualitas pendidikan, menggenjot potensi periwisata dan pertanian yang ada.
“Masalah pengentasan kemiskinan, peningkatan kualitas pendidikan, menggali potensi pariwisata dan pertanian tidak bisa diatasi oleh pemerintah. Tapi butuh keterlibatan semua elemen masyarakat,” cetus politisi yang juga menjabat Ketua DPRD Wonosobo.
Calon Wakil Bupati M Albar menyebut Wonosobo sejak dulu dikenal sebagai Kota Santri. Karena di daerah pegunungan ini banyak berdiri pondok pesantren yang diasuh Kiai Sepuh. Poro Kiai Sepuh, santri, pesantren menjadi aset yang sangat berharga bagi perkembangan dan kemajuan daerah Wonosobo.
“Karena itu, ke depan, Pemkab Wonosobo akan melibatkan kalangan Kiai, santri dan pesantren dalam menentukan kebijakan untuk memajukan daerah dan mensejahterakan masyarakat. Program pemerintah harus seijin Poro Kiai, melibatkan santri dan pesantren, termasuk kalangan perempuan nahdliyin,” tegasnya.
Muharno Zarka-Wahyu