blank
Seorang WBP memeluk seorang pegawai rutan saat hendak diambil sampel darahnya. Foto : hana eswe.

GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Seorang warga binaan pemasyarakatan (WBP)  Rutan Kelas IIB Purwodadi, Kevin, terlihat ketakutan saat berhadapan dengan petugas dari Tim Covid-19 Grobogan yang akan mengambil sampel darahnya untuk keperluan pemeriksaan rapid test. Seorang petugas perempuan datang untuk menenangkannya.

Tidak berapa lama, jeritan kecil terdengar dari bibir perempuan yang ditahan karena kasus pembuangan bayi beberapa waktu lalu. Meski demikian, ia akhirnya lega setelah diambil sampel darahnya. “Saya pikir sakit, ternyata tidak,” ujar Kevin.

Pelaksanaan rapid test ini dilakukan di aula Rutan Kelas IIB Purwodadi, Senin (7/9/2020). Sebanyak 176 WBP mengikuti rapid test yang diselenggarakan Dinas Kesehatan Grobogan. Tak hanya itu, sebanyak 45 Rutan Kelas IIB Purwodadi juga diambil sampelnya dalam uji swab mandiri.

Dalam uji swab mandiri ini, para pegawai rutan terlihat santai saat hendak diambil sampel lendir dari hidung. Rata-rata dari mereka mengaku pemeriksaan swab ini baru dilakukan kali pertama, namun mereka mempersiapkan diri sebaik-baiknya sejak dari rumah.

“Baru pertama, semoga hasilnya negatif semua,” harap Heri Dwi Siswanto, Kasubsie Pelayanan Tahanan, yang ikut dalam pemeriksaan swab tersebut.

Cegah Covid-19

blank
Kepala Rutan Klas IIB Purwodadi, Solichin, saat diambil sampel dalam pemeriksaan swab. Foto :hana eswe.

Menurut Kepala Rutan Kelas IIB Purwodadi, Solichin, kegiatan rapid test untuk seluruh WBP dan uji test swab untuk seluruh pegawai dilaksanakan guna mencegah penularan Covid-19 di lingkungan Rutan Kelas IIB Purwodadi.

“Hari ini, kami dari Rutan Kelas IIB Purwodadi bersama Dinas Kesehatan Grobogan melaksanakan rapid tes bagi 176 WBP dan tes swab bagi 45 pegawai di lingkungan rutan. Kegiatan ini dilaksanakan untuk mencegah penyebaran virus corona di lingkungan Rutan Kelas IIB Purwodadi. Nanti, kalau ada yang reaktif langsung diisolasi dan kita sudah menyiapkan ruang untuk isolasi,” ujar Solichin.

Sementara itu, Kepala Laboratorium Dinas Kesehatan Grobogan, dr Pungki Aditya mengatakan, dalam pelaksanaan pengambilan sampel rapid tes dan swab ini melibatkan 13 orang, masing-masing dari Dinas Kesehatan Grobogan sebanyak lima orang dan delapan orang dari empat puskesmas yang ada di Kabupaten Grobogan.

“Nanti kalau ada yang reaktif akan dilaksanakan isolasi mandiri selama tujuh hari ditambah tiga hari untuk evaluasi. Untuk pengobatannya sudah siapkan di puskesmas masing-masing. Kalau di Purwodadi bisa dilakukan di Puskesmas, RSUD dr  Soedjati, atau bisa langsung ke Dinas Kesehatan.”

“Untuk rapid tes hasilnya bisa langsung diketahui, sementara untuk hasil swab bisa diketahui tujuh hari kemudian,” kata dr Pungki.

Nonreaktif

Penyelenggaraan rapid tes dan swab dilaksanakan hingga siang hari. Dari rapid tes, seluruh warga binaan pemasyarakatan Rutan Kelas IIB Purwodadi dinyatakan nonreaktif. Sementara untuk para pegawai yang mengikuti swab, hasilnya baru diketahui tujuh hari ke depan.

“Alhamdulilah, hasil rapid test narapidana dan tahanan semuanya nonreaktif. Untuk swab hasilnya menunggu tujuh hari bisa keluar,” kata Solichin.

Hana Eswe-Wahyu