blank
Kapolres Kebumen AKBP Rudy Cahya Kurniawan menyerahkan Piagam Penghargaan kepada Perangkat Desa Panjansari Kecamatan Gombong Miswanto.(Foto:SB/Ist)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Desa Panjangsari, Kecamatan Gombong, berhasil meraih Juara Pertama Lomba Video “Kampung Siaga Candi Merdeka Covid-19” yang digelar Polres Kebumen dengan total 522 poin.

Lomba yang diinisiasi Kapolres Kebumen AKBP Rudy Cahya Kurniawan ini diikuti 26 desa mewakili 26 Polsek. Kapolres Kebumen pun memberikan hadiah kepada Juara 1, perwakilan Desa Panjangsari Miswanto yang juga Kaur Perencanaan Pemdes setempat, Selasa (25/8).

Didampingi Kapolsek Gombong AKP Triwarso Nurwulan, Miswanto menerima Piagam Penghargaan dan uang pembinaan dari Kapolres Kebumen.

Kapolres  AKBP Rudy Cahya Kurniawan mengungkapkan, lomba yang diadakan kurang lebih satu bulan itu untuk menarik minat masyarakat agar lebih peduli terhadap protokol kesehatan pada masa adaptasi kebiasaan baru.

blank
Kapolres Kebumen AKBP Rudy Cahya Kurniwan meninjau rumah isolasi di Desa Panjangsari, Kecamatan Gombong.(Foto:SB/Ist)

Hal ini sebagai implementasi Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2020 tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan dalam Pencegahan dan Pengendalian Covid-19.

“Penilaian melalui video dan fakta di lapangan. Adapun juri kita libatkan dari BPBD Kebumen, Dinas Kesehatan Kebumen, serta dari Polres Kebumen. Peserta Lomba adalah desa binaan Polsek, yang diusulkan oleh tiap-tiap Polsek,” jelas AKBP Rudy Cahya.

Juara kedua diraih Desa Wonorejo, Kecamatan Karanganyar, dengan total point487. Juara 3 diraih  Desa Jatijajar, Kecamatan Ayah dengan total poin 48.

“Kami berharap dari kegiatan ini, akan banyak desa menerapkan protokol kesehatan oleh masyarakatnya. Desa yang menang bisa menjadi contoh desa-desa lainnya,”ujar Kapolres.

blank
Protokol kesehatan diterapkan di Desa Panjangsari Kecamatan Gombong Kebumen guna memutus penularan Covid-19.(Foto:SB/Ist)

Sebagai Juara 1, Desa Panjangsari Gombong, pemerintah desa setempat sejak awal Covid-19 merebak sudah memperketat penerapan protokol kesehatan .Bahkan hingga sampai saat ini, warga yang bertamu di Desa Panjangsari wajib lapor di pemerintah desa.

Hal ini untuk mengetahui riwayat perjalanan guna memperkecil kemungkinan penyebaran corona. Termasuk pelaksanaan hajatan warga yang mulai digelar, di Desa Panjangsari secara disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan jaga jarak, cuci tangan serta menggunakan masker.

“Desa Panjangsari sejak awal telah komitmen. Mulai dari unsur pemerintah hingga warga masyarakat sudah kompak patuh terhadap protokol kesehatan,”jelas Miswanto.

Di Desa Panjangsari tiap-tiap RT telah menyiapkan rumah karantina bilamana terjadi kasus positif corona (orang tanpa gejala). Namun demikian sampai saat ini di desa itu masih nol kasus positif Covid-19.

Komper Wardopo