blank
Hendi bersama beberapa warga, saat menyaksikan jembatan yang dibangun untuk memudahkan akses jalan di wilayah Nglipir Kasipah, Jatingaleh, Kecamatan Candisari dan sekitarnya. Foto: hery priyono

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, melanjutkan program pemberian bantuan sembako, dengan mengunjungi warga RW 1, Nglipir Kasipah, Jatingaleh, Kecamatan Candisari, Senin (24/8/2020).

Dalam kesempatan itu, Rustam (63 th), warga RT 01 RW 01, Kasipah Jatingaleh, tak hanya senang menerima bantuan dari Pemerintah Kota Semarang, namun juga bersyukur karena wilayahnya telah tersentuh pembangunan.

”Terima kasih Pak Hendi, jembatan dan jalan di wilayah sini telah dibangun dengan baik, dan sekarang dapat dimanfaatkan masyarakat,” ujar Rustam.

BACA JUGA : Kawal NKRI di Bumi Cenderawasih melalui Pelabuhan Tanjung Mas

Jembatan yang dimaksud Rustam adalah jembatan yang dibangun pada 2018 lalu. Menurutnya, adanya jembatan itu memberikan kemudahan akses bagi kendaraan bermotor dari RT 01 dan RT 02 menuju Jalan Dr Wahidin.

Keberadaan jembatan ini juga diakui warga lain, karena mampu menggerakkan kegiatan sosial ekonomi warga sekitar.

”Pemerintah Kota Semarang berkomitmen, jika pembangunan yang dilaksanakan harus menyentuh seluruh wilayah Kota Semarang,” ungkap Hendi, sapaan akrab Wali Kota menanggapi apresiasi warga.

Dirinya juga menjelaskan, jika tahun ini beberapa proyek pembangunan harus tertunda karena pandemi covid-19. Namun pihaknya meyakinkan, Insya Allah tahun depan akan dilanjutkan.

Tak hanya pembangunan fisik, di tahun ini, komitmen dan perhatian serius juga diberikan Hendi pada upaya pencegahan dan penanganan akibat dampak sosial ekonomi atas pandemi covid-19.

Salah satunya ditunjukkan Hendi, melalui pembagian sembako bagi masyarakat. Pada kesempatan itu, pihaknya menyerahkan 100 paket sembako kepada warga Kasipah, Kelurahan Jangli, Kecamatan Candisari.

Paket yang dibagikan kepada warga ini berisi beras, minyak goreng, mie instan, gula, biskuit dan susu. ”Bantuan ini harapannya dapat sedikit meringankan beban warga masyarakat, sebagai dampak dari adanya pandemi covid-19 di Kota Semarang,” ungkap dia.

Wujud Kepedulian
Hendi yang menyempatkan diri untuk berbincang dengan Bu Yoyok, warga pemilik warung nasi dan kos-kosan, mendapat informasi kalau usahanya sudah mulai membaik dan ramai.

Diakui Hendi, meski tak menerapkan PSBB namun Pemkot Semarang tetap menganggarkan bantuan bagi warganya, supaya bertahan dari problem ekonomi di tengah pandemi ini.

Dijelaskannya, hingga penyaluran tahap IV Juli lalu, total sebanyak 750 ribu paket bantuan sosial telah disalurkan kepada warga. Hal ini merupakan wujud kepedulian pemerintah daerah dan pusat, provinsi maupun Pemkot Semarang, bagi warga masyarakat dalam menghadapi pandemi ini.

Hendi pun bersyukur, warga Kota Semarang ikut berperan aktif dan terus survive dengan sejumlah program kemasyarakatan, seperti lumbung kelurahan, Kampung Siaga Candi Hebat.

Sejumlah program inovatif dan berbasis swadaya masyarakat bahkan banyak lahir dari kondisi pandemi ini, seperti kegiatan pembagian sembako, pembagian makanan sehat dan sayur mayur, hingga urban farming.

Di tengah pembagian sembako, Hendi terus mengingatkan warga masyarakat untuk meningkatkan imunitas, dan menjaga protokol kesehatan dalam setiap aktivitasnya.

”Jangan kendor, pandemi ini belum berakhir. Jika kita semua tertib, maka Insya Allah masa status Zona Merah akan segera berganti menjadi kuning, kemudian hijau, agar kita dapat segera beraktivitas lagi seperti sedia kala,” pungkas Hendi.

Hery Priyono-Riyan