PURBALINGGA (SUARABARU.ID)- Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi menyebut selain tenaga medis dokter dan perawat, apoteker memiliki peran strategis sebagai salah satu garda terdepan dalam upaya melawan dan mencegah penyebaran covid-19.
“Apoteker sebagai bagian dari tenaga kesehatan mempunyai peran yang sangat vital. Apoteker juga memiliki fungsi dan kompetensi untuk menjamin penggunaan obat yang rasional, yaitu penggunaan obat yang aman, efektif dan juga akseptabel dengan mempertimbangkan risiko dan manfaat yang ada,” kata Bupati Tiwi saat menjadi narasumber seminar virtual yang digelar Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Cabang Purbalingga, Minggu (23/8).
Seminar yang mengambil tema “Kesiapan Apoteker dalam Pandemi Covid-19″ dan dirangkai dengan Rakercab (Rapat Kerja Cabang) IAI Purbalingga itu diikuti sedikitnya 843 peserta, dari Purbalingga dan sejumlah kota di Indonesia baik di Pulau Jawa, Sumatera, NTB, Sulawesi Selatan, Papua, Lampung, Kalimantan dan kota-kota lainnya.
Selain Bupati Tiwi, tampil juga sebagai narasumber secara virtual dalam kesempatan itu dr Joko Susilo (dokter spesialis paru dan penanganan covid-19 Kabupaten Banyumas), Fitri Faisal Janan (Owner Seven Group), dan Sapto Aji Wibowo, S.Farm (Pengurus Cabang IAI Purbalingga).
Dikatakan Bupati Tiwi, apoteker profesional mampu memastikan masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal. Apoteker berperan aktif dalam mengedukasi masyarakat, berperan dalam edukasi pembelian obat yang rasional dan bijak. Juga berperan aktif memberikan edukasi terhadap bahaya covid-19 dan hidup sehat pada masa pandemik.
“Peran edukasi ini harus terus dijalankan oleh semua pihak yang terkait, termasuk para apoteker. Karena masih saja ada yang tidak percaya terhadap bahaya pandemic covid-19. Melalui edukasi informasi, akan mengurangi berita hoax yang beredar di tengah-tengah masyarakat sehingga masyarakat dapat memperoleh informasi yang akurat dan pada akhirnya masyarakat akan dapat bertindak dengan benar,” tegas Bupati Tiwi yang juga Ketua Tim Gugus Covid-19 Kabupaten Purbalingga.
Dari sisi peran klinis, lanjut Bupati Tiwi, apoteker memastikan pelayanan kefarmasian di rumah sakit dapat terlaksana secara optimal dan sesuai protap. Kemudian apoteker juga berperan aktif dalam pemberian terapi yang bermutu, rasional dan bijak kepada pasien. “Dan memastikan ketersediaan perbekalan kesehatan kepada pasien,” kata Bupati Tiwi.
Bupati Tiwi menambahkan, dari sisi peran distributor, apoteker harus memastikan produk yang dihasilkan seperti obat-obatan, disinfektan, hand sanitizer dan lainnya dengan mudah didapat dan aman.
“Saat awal pandemic Covid, kebutuhan disinfektan, masker, hand sanitizer sangat sulit didapatkan di apotik, disini peran apoteker diuji untuk menjaga ketersediaan barang-barang yang dibutuhkan masyarakat maupun rumah sakit,” tambah Bupati Tiwi.
Ema Rochman-trs